Lima Bahasa Buatan di Dunia yang Memiliki Penutur

Lima Bahasa Buatan di Dunia yang Memiliki Penutur

Bahasa buatan adalah bahasa yang sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu. Kepentingan tersebut beragam mulai dari untuk menjembatani komunikasi orang-orang berbeda bahasa hingga hanya untuk pembuatan film saja. Seperti pada film Star Trek yang memilki bahasa Klingon yang fiksional, ternyata ada juga loh bahasa buatan yang diciptakan bukan hanya untuk cerita film saja. Hingga saat ini, terdapat banyak bahasa buatan yang telah dibuat untuk beragam kepentingan, namun hanya ada beberapa yang sampai saat ini memiliki penutur. Berikut ini adalah lima bahasa buatan di dunia yang memiliki penutur.

  1. Esperanto

Esperanto

Bendera Esperanto

Esperanto adalah bahasa buatan yang diciptakan oleh L.L Zamenhof pada tahun 1887. Zamenhof lahir pada tahun 1859 di kota Białystok, Polandia. Pada masa itu, Polandia berada di bawah pendudukan Rusia. Białystok merupakan kota dengan yang menjadi titik temu antara berbagai etnis dan budaya. Latar belakang tempat tinggal Zamenhof inilah yang kemudian memunculkannya sebuah ide mengenai bahasa universal yang dibuat secara mudah untuk dipelajari. Awalnya, Zamenhof menyebut karyanya sebagai lingvo internacia, namun orang-orang kemudian terlanjur mengenalnya sebagai Esperanto. Esperanto berarti seseorang yang berharap.

Pada tahun 1905, Zamenhof kemudian mempublikasikan panduan dan tata bahasa Esperanto dalam sebuah buku yang berjudul Fundamento de Esperanto. Ia juga mengadakan kongres bahasa Esperanto pertama di dunia yang diselenggarakan di kota Boulogne-sur-Mer. Kongres ini dihadiri oleh sekitar 600 orang yang bersama-sama meratifikasi Deklarasi Boulogne untuk membuat dasar gerakan Esperanto di seluruh dunia. Pada tahun 1908, Organisasi Universal Esperanto didirikan oleh Hector Hodler. Pada masa itu, diperkirakan terdapat antara 2000 hingga 6000 orang penutur Esperanto. Bahasa Esperanto kemudian berkembang pesat di seluruh dunia, meskipun mendapatkan represi dari berbagai pemerintahan, seperti pemerintah Nazi Jerman pada masa Perang Dunia Kedua dan pemerintah Soviet di bawah pimpinan Stalin.

Bahasa Esperanto banyak menggunakan kosakata dari bahasa-bahasa Roman, bahasa-bahasa Jermanik, dan bahasa-bahasa Slavik. Secara proporsi, bahasa-bahasa Roman menyumbang hampir dari dua per tiga kosakata dalam bahasa Esperanto. Sisanya kemudian diikuti oleh kata-kata yang berasal dari bahasa-bahasa Jermanik, dan bahasa-bahasa Slavik. Saat ini, diperkirakan terdapat dua juta orang yang menuturkan bahasa Esperanto di seluruh dunia dengan seribu orang penutur asli. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui internet memiliki pengaruh besar dalam perkembangan bahasa Esperanto. Bahasa Esperanto menjadi bahasa buatan yang paling luas dan dipelajari saat ini. Bahasa Esperanto saat ini dipelajari  di sekolah-sekolah di Hungaria dan RRC.

  1. Ido

Ido

Bendera Ido

Bahasa Ido adalah bahasa buatan yang diciptakan pada tahun 1907. Bahasa Ido merupakan turunan dengan mereformasi bahasa Esperanto untuk menciptakan bahasa buatan yang universal dan dapat dipahami oleh orang-orang dari berbagai latar belakang. Bahasa ini diciptakan oleh empat orang cendekiawan, yaitu: Louis de Beaufront, Louis Couturat, Otto, Jesperson, dan W. Ostwald. Saat ini diperkirakan terdapat 100 smapai 200 orang penutur bahasa Ido. Tidak seperti bahasa Esperanto, bahasa Ido tidak berkembang sedemikian pesat dikarenakan gerakannya yang tidak berkembang seperti gerakan Esperanto. Bahasa Ido kurang memiliki popularitas dibandingkan bahasa Esperanto, meskipun mengusung reformasi pada bahasa Esperanto.

Kosakata dalam bahasa Ido berasal dari bahasa Perancis, Italia, Spanyol, Inggris, Jerman, dan bahasa Rusia. Bahasa Ido diklaim lebih sederhana dan lebih mudah dibandingkan bahasa Esperanto. Bahasa Ido menghilangkan abjad-abjad diakritik seperti dalam bahasa Esperanto. Selain itu, bahasa Ido juga berusaha menghilangkan kesulitan-kesulitan dalam tata bahasa, seperti menghilangkan aturan yang mengharuskan mengubah kata sifat dalam bentuk jamak. Dalam bahasa Ido, hanya kata benda saja yang memiliki bentuk jamak. Keunikan lain yang dimiliki bahasa Ido adalah netralitas dalam kata yang diklaim. Dalam bahasa Ido, terdapat kata yang dapat digunakan pada kedua jenis kelamin dalam profesi atau kata benda hidup lainnya. Sementara untuk menyebutkan jenis kelamin tertentu, kita perlu menambahkan akhiran untuk masing-masing jenis kelamin. Jadi, bahasa Ido tidak menggunakan jenis kelamin maskulin sebagai bentuk baku. Sebagai contoh, pelayan dalam bahasa Ido adalah servisto. Jika kita ingin mengatakan pelayan laki-laki, maka menjadi servistulo dan servistino untuk pelayan perempuan.

  1. Interlingua

Interlingua

Bendera Interlingua

Interlingua adalah bahasa buatan yang dikembangkan antara tahun 1937 hingga 1951 oleh International Auxiliary Language Association. Interlingua dikembangkan dengan tata bahasa yang sederhana dan kosakata-kosakata yang umum dijumpai pada bahasa-bahasa di Eropa. Nama Interlingua memiliki arti ‘perantara bahasa’.  Kosa kata dan tata bahasa tersebut pertama kali deperkenalkan pada tahun 1951 setelah dipublikasikannya buku tata bahasa Interlingua dan kamus Interlingua pertama. Saat ini terdapat sekitar dua ribu orang penutur Interlingua. Bahasa Interlingua dipromosikan dan disebarkan oleh sebiah organisasi yang bernama Union Mundial por Interlingua.

Baca juga : Lima Negara dengan Bahasa Resmi Terbanyak di Dunia

  1. Lingua Franca Nova

Lingua Franca Nova

Peta Jerman Barat dan Jerman Timur sebelum reunifikasi pada tahun 1990

Lingua Franca Nova adalah bahasa buatan modern yang diciptakan oleh seorang professor dari Amerika Serikat yang bernama George Beoree. Bahasa ini pertama kali diperkenalkan di internet pada tahun 1998. Beoree terinspirasi dari bahasa Lingua Franca Mediterania yang menjadi sarana komunikasi masyarakat di kawasan Laut Tengah antara abad ke-11 hingga abad ke-18. Lingua Franca Nova memiliki tata bahasa yang sederhana dengan pengaruh kosakata dari bahasa-bahasa Roman, seperti bahasa Perancis, Italia, Spanyol, Portugis, dan Catalan. Hingga saat ini, penutur Lingua Franca Nova diklaim sebanyak 500 orang di seluruh dunia.

  1. Medžuslovjansky

Medžuslovjansky

Bendera Medžuslovjansky

Medžuslovjansky atau biasa dikenal dengan nama Interslavic adalah bahasa buatan yang diciptakan oleh Ondrej Rečnik, Gabriel Svoboda, Jan van Steenbergen, Igor Polyakov, Vojtěch Merunka, Steeven Radzikowski. Interslavic diciptakan sebagai bahasa buatan untuk menjadi sarana komunikasi yang dapat dimengerti oleh orang-orang penutur bahasa-bahasa Slavik. Interslavic terinspirasi dari bahasa kuno Old Church Slavonic yang menjadi lingua franca orang-orang Slavik pada masa lampau. Saat ini terdapat beberapa ratus orang yang diklaim dapat menuturkan bahasa Medžuslovjansky.

Ide untuk menciptakan bahasa komunikasi bagi masyarakat Slavik sebelumnya telah muncul sejak abad ke-17 saat seorang pendeta asal Kroasia, Juraj Križanić menciptakan tata bahasa Interslavic pertama. Berkembangnya gerakan pan-Slavisme di Eropa Timur pada pertengahan abad ke-19 kemudian turut serta mengembangkan pemikiran mengenai satu bahasa bagi orang-orang Slavik. Pemikiran mengenai terciptanya bahasa Pan-Slavik tersebut dirumuskan oleh orang-orang, seperti Stefan Stratimirović, Matija Ban, Radoslav Razlag, Božidar Raič, Matija Majar-Ziljski, dan Grigor Parlichev.

Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/Interslavic_language

https://en.wikipedia.org/wiki/Lingua_Franca_Nova

https://en.wikipedia.org/wiki/Interlingua

https://en.wikipedia.org/wiki/Ido_language

https://en.wikipedia.org/wiki/Esperanto

One thought on “Lima Bahasa Buatan di Dunia yang Memiliki Penutur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *