Lingua Franca, Pijin, dan Kreol: Macam-Macam Ragam Bahasa
Lingua Franca, Pijin, dan Kreol: Macam-Macam Ragam Bahasa
Dalam sebuah masyarakat yang berbahasa, terdapat berbagai macam ragam bahasa. Ragam bahasa tersebut terbentuk sebagai akibat dari perubahan sosial, politik, ataupun kebudayaan. Terdapat lima macam ragam bahasa dalam masyarakat, yaitu: bahasa baku, vernakular, lingua-franca, pijin, dan kreol
- Bahasa baku
Académie Française, sebuah lembaga yang mengatur standardisasi bahasa Perancis
Bahasa baku adalah ragam bahasa standar dalam suatu bahasa. Bahasa baku biasanya telah melewati tahap kodifikasi, yaitu suatu tahapan pembakuan tata bahasa, ejaan, dan tata bahasa dari bahasa tersebut. Bahasa baku biasanya diregulasi oleh pemerintah dan berfungsi sebagai bahasa resmi suatu negara. Tahapan kodifikasi atau pembakuan biasanya banyak dipengaruhi oleh faktor politik karena banyak dipengaruhi oleh pemerintah. Proses pembakuan bahasa ini dalam beberapa kasus bahkan dapat melahirkan bahasa yang berbeda di kemudian hari, seperti yang terjadi pada bahasa Swedia, bahasa Norwegia dan bahasa Dennmark. Dalam kasus lainnya, seperti pada bahasa Moldova dan bahasa Romania atau bahasa Urdu dan bahasa Hindi pada dasarnya merupakan bahasa yang sama, namun menjadi bahasa yang terpisah setelah melalui proses kodifikasi oleh masing-masing pemerintah. Bahasa baku biasa digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat resmi atau kegiatan kenegaraan karena dianggap memiliki nilai dan gengsi lebih tinggi dari bahasa masyarakat sehari-hari. Selain itu, bahasa baku lebih sering ditemukan dalam bentuk tulisan dibandingkan dalam bentuk lisan. Lingua Franca Pijin dan Kreol Macam-Macam Ragam Bahasa
Baca juga : Sepuluh Bahasa dengan Jumlah Penutur Terbanyak di Dunia
- Vernakular
Iklan, biasanya menggunakan vernakular
Sumber: https://unsplash.com/s/photos/advertisement
Vernakular adalah ragam bahasa lisan dari suatu bahasa, Vernakular merupakan bahasa sehari-hari masyarakat yang tidak melalui proses kodifikasi. Oleh karena itu, vernakular biasanya tidak memiliki status resmi di suatu negara karena hanya digunakan dalam bahasa sehari-hari. Vernakular pada umumnya dipengaruhi oleh keadaan sosial, budaya, atau keadaan geografi dari penuturnya. Sebagai contoh, bahasa sehari-hari yang digunakan masyarakat kelas menengah dan kelas bawah dapat berbeda. Contoh lain, adalah perbedaan penggunaan bahasa antara satu daerah dengan daerah lainnya yang biasanya dipengaruhi oleh dialek setempat. Vernakular biasanya dianggap lebih rendah dibandingkan dengan bahasa baku.
- Lingua-Franca
Bahasa Inggris biasa menjadi lingua-franca bagi orang-orang di seluruh dunia
Sumber: https://feweek.co.uk/2019/09/11/commission-calls-for-demoralising-gcse-english-to-be-replaced/
Lingua-franca adalah salah satu ragam bahasa yang berarti bahasa perantara. Lingua-franca juga biasa disebut sebagai bahasa perdagangan, karena biasanya digunakan untuk kepentingan perdagangan antara dua kelompok yang berbeda bahasa. Bahasa ini biasanya digunakan pada wilayah yang luas untuk keperluan komunikasi antara dua orang yang memiliki dua bahasa yang berbeda dan keduanya tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa yang digunakan lawan bicaranya. Lingua-franca dapat merujuk kepada pencampuran bahasa, seperti pijin dan kreol atau dapat juga merujuk kepada sebuah bahasa suatu negara yang biasa digunakan untuk kepentingan berkomunikasi diantara masyarakatnya yang beragam. Sebagai contoh, bahasa Indonesia merupakan salah satu lingua-franca di Indonesia. Bahasa Indonesia menyatukan kelompok-kelompok etnis yang berbeda bahasa. Saat ini, hanya terdapat sekitar 40 juta penutur asli bahasa Indonesia. Sekitar 150 juta orang Indonesia yang bukan merupakan penutur asli bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua atau bahasa perantara untuk berkomunikasi, khususnya dengan orang-orang lain yang berbeda etnis. Lingua Franca Pijin dan Kreol Macam-Macam Ragam Bahasa
- Pijin
Sebuah papan peringatan yang menggunakan pijin Tok Pisin
Sumber: https://toalltribes.com/posts/2017/05/23/tok-pisin/
Pijin adalah suatu ragam bahasa yang biasa ditemukan di negara-negara bekas koloni di seluruh dunia, khususnya di benua Afrika dan Amerika. Pijin biasa digunakan sebagai lingua-franca kelompok yang berbeda bahasa, namun mereka tidak menggunakan bahasa ketiga sebagai bahasa perantara. Pijin terbentuk dari dua kelompok yang bahkan tidak memahami bahasa lawan bicaranya dan tidak dapat mempelajari bahasa dari lawan bicaranya. Sehingga, pijin berkembang dengan mencampurkan dua bahasa antara dua kelompok yang berkomunikasi. Pijin biasanya memiliki kosakata dari salah satu bahasa utama dan memiliki tata bahasa yang mencerminkan bahasa penutur asli. Pijin tidak memiliki penutur asli. Jika bahasa tersebut sudah memiliki penutur asli, maka akan disebut sebagai kreol. Pijin berbeda dengan bahasa campur. Bahasa campur muncul dari kelompok yang memang memahami dua bahasa atau bilingual. Dalam bahasa campur, mereka memang memahami dan fasih dalam menggunakan bahasa mereka dan bahasa dari lawan bicaranya. Contoh pijin, diantaranya seperti Spanglish, Tok Pisin (Papua Nugini), Bislama (Vanuatu), dan lain-lain.
- Kreol
Sebuah papan peringatan yang menggunakan Kreol Antilla di Guadeloupe
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Guadeloupe_creole_2010-03-30.JPG
Kreol adalah ragam bahasa yang merupakan turunan dari pijin yang berkembang dari masa ke masa hingga memiliki penutur asli. Jadi, kreol merupakan hasil perkembangan dari pijin. Kreol yang sudah berkembang dari pijin memiliki tata bahasa yang lebih kompleks. Tata bahasa tersebut menjadi seragam dan konsisten setelah berkembang dari masa ke masa. Kreol yang berkembang kemudian biasanya akan terasosiasi dengan kelompok muda yang menggunakan kreol dan orang-orang tua yang masih menggunakan pijin. Kreol dapat berkembang jika para penutur pijin kemudian tinggal bersama dengan orang-orang dengan latar belakang yang sama di suatu tempat hingga kemudian lahir generasi yang menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa ibu. Contoh kreol, seperti: Papiamento (Kepulauan Karibia), Kreol Haiti, dan Kweyol (Dominika).
Baca juga : Delapan Kebiasaan untuk Cepat Mempelajari Bahasa Asing
Pingback: Lima Negara dengan Bahasa Resmi Terbanyak di Dunia - Ruang Bahasa Blog
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.