News

6 Fakta Tentang Budaya Gentlemen

6 Fakta Tentang Budaya Gentlemen

 

 

Siapa yang belum pernah dengar kata gentlemen sih di dunia ini. Mulai dari film-film, dari pidato-pidato, dari media sosial, banyak banget kata gentlemen ini dipakai untuk menggambarkan laki-laki yang hidupnya mewah. Banyak banget dari kita yang udah familiar sama kata gentlemen tapi gak semua dari kita itu sebenernya tau apa sih yang dimaksud dari gentlemen. Kalau secara umum sih digambarkan gentlemen itu adalah orang-orang kaya yang suka pakai baju rapih. Yaaa gak salah lah ya kalau mengkategorikan gentlemen kepada orang-orang kaya yang pakai baju rapih tapi sebenernya gentlemen ini punya banyak tipe dan cerita sejarah loh. Buat kalian yang gak tau asal muasal gimana sih sebenernya konsep gentlemen yang kita kenal sekarang dan apa bedanya dengan orang biasa bisa banget liat 7 fakta tentang gentlemen ini ya:

  1. Merupakan Budaya Orang Eropa

Kita sering banget melihat di film-film tentang seorang laki-laki dewasa dipanggil dengan sebutan gentlemen di film-film eropa dan amerika tapi sebenarnya siapa sih yang boleh dibilang gentlmen? Sebenernya sih gentlemen ini adalah sebuah budaya yang kemudian budaya ini diciptakan dan dilekatkan pada seseorang. Katakanlah keturunan para ksatria raja zaman dahulu yang menjadi orang kaya atau para bangsawan kaya biasanya mereka akan dipanggil dengan sebutan gentlemen. Sebutan ini adalah budaya masyarakat eropa untuk memberikan sebuah penghormatan kepada status seseorang. Biasanya gentlemen ini merupakan orang yang memiliki pengaruh besar ditempat mereka tinggal atau setidaknya mereka yang memiliki banyak koneksi kepada orang-orang penting. Para gentlemen ini muncul di eropa dan setiap orang yang disebut sebagai gentlemen ini memiliki budaya nya masing-masing. budaya ini menentukan cara mereka bersikap dan tata bahasa yang mereka pakai. Biasanya para gentlemen akan memiliki sikap yang lebih sopan dan tata krama di berbagai hal yang mereka lakukan. Mereka biasanya akan memberikan batasan-batasan tertentu terhadap orang-orang yang akan berhubungan denganya.

  1. Gentlemen Adalah Orang Yang Jujur

Karena memang pada sejarahnya para gentlemen ini adalah seseorang yang berasal dari keturunan para bangsawan zaman dahulu atau orang-orang kaya terhormat sudah dipastikan mereka yang dipanggil sebagai gentlmen adalah orang-orang yang memiliki sikap terpuji. Gentlemen ini selalu harus memiliki prinsip yang mereka pertahankan. Salah satu prinsip yang bagi mereka harus dipegang teguh adalah prinsip kejujuran. Kejujuran bagi mereka adalah sebuah hal yang sakral dan harus menjadi sebuah hal yang dipertahankan. Bagi para gentlemen, seseorang yang tidak berkata jujur akan jatuh harkat dan martabatnya. Para pembohong akan sama martabatnya dengan para pencuri dan narapidana lainnya sehingga tidak layak untuk ikut ambil bagian dalam hal yang lebih besar seperti perkumpulan para gentlemen. Seorang gentlemen dihormati karena dalam keadaan apapun mereka harus berkata jujur walaupun kejujuran mereka dapat membunuh mereka sendiri sewaktu-waktu. Kejujuran adalah hal yang sakral jadi saat seseorang tidak jujur maka bagi seorang gentlemen seseorang itu bukanlah orang yang pantas berada disekitarnya. Kejujuran lebih berarti daripada apapun bagi seorang gentlemen dan secara tidak langsung juga melatih mereka untuk memiliki retorika yang baik saat berbicara dengan siapapun. Jadi buat kalian yang hobinya selingkuh tuh udah gak cocok jadi gentlemen karena udah gak jujur sama pasangan kalian. Jadilah laki-laki yang jujur biar bisa dipanggil gentlemen dikemudian hari, siapa tau nanti harta kekayaannya sama kaya bangsawan eropa hehehe.

  1. Menghargai Wanita

Satu kata yang gaboleh lupa kalo ngebahas soal gentlemen yaitu respect. Nah disini syarat untuk menjadi seorang gentlemen tuh banyak cuy dan salah satunya adalah menghargai. Menghargai siapa nih? Siapapun yang ada disekitar kalian dan untuk kalangan eropa mereka akan menempatkan orang yang statusnya sama dengan gentlemen. Tapi yang paling pasti adalah para gentlemen sebagai seorang yang terhormat tidak akan pernah lupa untuk menghargai para wanita terlebih para wanitanya sendiri. Bagi para gentlemen ada kata bijak yang menarik tentang mereka yaitu “laki-laki membuat cemburu pacarnya karena perempuan lain, gentlemen membuat semua wanita cemburu terhadap pacarnya” gimana udah keren belom gentlemen ini. Nah sebenarnya budaya mereka untuk menghormati mereka muncul karena syarat tradisional dari Inggris untuk menjadi seorang gentlemen adalah dengan menjadi seseorang yang berasal dari keturunan yang baik dan memiliki keluarga yang baik. Gimana caranya mempunyai keluarga yang baik? Ya dengan memperlakukan wanitanya dengan baik, mereka percaya segagah dan terhormat apapun laki-laki tidak adakn segagah dan terhormat itu sebelum dia memiliki keluarga yang baik dan memperlakukan wanita dengan baik. Paul de Seville seorang peneliti gentlemen memiliki kriteria bahwa seorang gentlemen haruslah memperlakukan wanita degnan hormat dengan begitu kita bisa melihat bahwa dia memiliki kriteria yang mencukupi sebagai pemilik keluarga yang baik. Gimana nih yang perempuan udah siap jadi gentlemen’s ladies belom nih? Hahaha.

  1. Berasal Dari Gangguan Sosial

Kalian pasti udah liat gentlemen dan segala kegiatan keren dan mewahnya di film-film dengan teman-teman yang memiliki kehidupan yang sama. Tapi pernah gak kepikir sama kalian kalau sebenernya gentlemen ini muncul sebagai gangguan sosial? Sebenernya munculnya gentlemen dalam strata sosial masyarakat eropa ini sebenernya dikategorikan pada gangguan sosial. Emang kenapa ko gangguan? Emang toxic banget ya? Iya gentlemen ini sangat toxic karena prinsip yang mereka anut tentang menghargai seseorang sebagian besar mereka terapkan untuk menghormati orang yang memiliki status dan tingkat kekayaannya setara dengan mereka. Banyak dari mereka yang suka sekali merendahkan orang lain dan merasa dirinya adalah segalanya sehingga semua orang seakan harus tunduk saat mereka ada di sekitar. Budaya ini membuat masyarakat secara gak langsung merasakan dominasi luar biasa sehingga terkadang tidak ada keadilan yang bisa didapat oleh orang lain selain gentlemen. Contohnya adalah gentelmen Australia yang mempenjarakan seorang buruh tambang hanya karena permintaan buruh tambang untuk menumpang kendaraan gentlemen itu sampai ke rumah. Gentlemen tersebut merasa tersinggung karena seorang buruh tambang menganggap kendaraannya bisa ditumpangi. Kasus ini bergulir di pengadilan dan buruh tambang tersebut menjalani masa tahanan selama 3 bulan hanya karena ucapannya tersebut. Secara sekilas kita lihat memang tidak adil dan terkesan sepele namun begitulah budaya yang ada di dalam masyarakat dan akhirnya kasus ini menjadikan valid bahwa gentlemen adalah orang-orang yang muncul sebagai ganggunan sosial. Fakta Tentang Budaya Gentlemen

  1. Gentlemen Aussie vs Gentlemen Inggris

Tau gak sih kalian kalau konsep tentang gentlemen itu berbeda-beda dan bahkan untuk negara-negara yang masih memiliki hubungan dengan negara eropa memiliki konsep gentlemen yang berbeda. Hal ini bisa terjadi karena adanya akulturasi antar budaya yang terjadi di wilayah mereka tinggal. Biasanya sih nilai yang dianut itu berbeda dalam setiap wilayah sehingga perlu adanya penyesuaian dalam setiap nilai yang berlaku. Australia menjadi contoh paling keliatan buat membandingkan konsep gentlemen ini. Australia pada dasarnya memiliki gentlemen yang merupakan orang-orang Inggris. Secara sekilas kita pasti ngeliat gak ada bedanya pasti antara gentelemn Inggris dan gentlemen Aussie. Tapi sebenernya mereka punya perbedaan yang sangat mencolok loh dari berbagai hal dan salah satunya adalah dari kriteria. Seorang gentlemen Inggris memiliki kriteria bahwa mereka yang menjadi gentlemen adalah orang-orang dengan keluarga yang baik dan keturunan yang baik serta kekayaan yang melimpah. Konsep ini bertahan dan menyebar di seluruh eropa tentang gambaran tentang seorang gentlemen. Di Australia mereka memiliki perjalanan historis dan kondisi sosial yang berebeda. Australia pada tahun 1830-1850 an sejak awal kasus gentlemen ini menjadi topik utama dalam perbincangan strata sosial memiliki konsep yang berbeda dengan gentlemen Inggris. Gentelmen Aussie tidak menemui kriteria seperti Inggris. Gentelemen Aussie lebih terlihat kriterianya terhadap pekerjaan mereka dan kepemilikan mereka dibanding status dalam keluarga. Seorang gentlemen Ausssie menurut seorang peneliti bernama Golberg dalam bukunya Australia Cultural History yang dibuat bersama temannya bernama Smith ini menggambarkan gentlemen Aussie adalah mereka yang merupakan seorang Squatters, pemilik lahan, bankir, pedagang besar dan pekerja profesional. Mereka adalah orang-orang yang ahli di bidangnya sehingga tidak semua dari kalangan tersebut merupakan gentlemen tapi jika terkenal reputasinya karena pekerjaan nya yang baik maka mereka adalah gentlemen. Hal ini kemudian menuju kepada kriteria-kriteria yang menjurus kepada kepemilikan. Sehingga memang mereka yang expert dalam pekerjaannya sudah dipastikan memiliki jumlah kekayaan tertentu yang membuat mereka bisa memiliki akses ke club gentelmen di Aussie. Nah kalau kalian di Aussie punya keluarga yang baik aja nggak cukup cuy tapi harus berdasarkan kerja keras juga biar keluarga kalian bisa tetep bahagia. Inspirasi nih buat cowok-cowok biar pada mau kerja keras, biar gak nongkrong-nogkrong gak jelas. Fakta Tentang Budaya Gentlemen

  1. Jabatan Politik Udah Jadi Syarat Wajib

Awalnya seorang gentlemen gak melihat jabatan politik merupakan sebuah hal yang penting untuk seorang gentlemen tapi syarat itu mulai berubah sejak masuknya dunia ke era revolusi industri. Mereka yang punya jabatan politik mengambil peran penting dalam jalannya kehidupan industri dunia. Hal ini merupakan sebuah hal yang harus ada di bawah kontrol para gentlemen yang sebagian besar memiliki industri dan usaha-usaha yang memperlukan pasar untuk dikuasai. Jabatan politik menjadi incaran sehingga para gentlemen memiliki syarat khusus bahwa mereka yang memiliki akses kepada pemerintahan adalah orang-orang gentlemen. Kondisi semakin membuat pemerintahan akhirnya ter-stir oleh orang-orang yang memiliki keperluan mulai dari ekspansi bisnis sampai masalah perizinan. Para gentlemen ini memanfaatkan orang-orang dengan jabatan politik untuk memenangkan berbagai hal yang awalnya bersifat ilegal. Pembukaan lahan di daerah koloni juga akhirnya menjadi salah satu cara untuk memuaskan para gentlemen yang memiliki hubungan dekat dengan orang-orang pemerintah. Mereka biasanya diberi lahan di daerah koloni untuk diolah. Gentelmen yang dikirim ke daerah koloni dengan diberi lahan ini lah yang mereka sebut sebagai Squatters. Pada dasaranya Squatters adalah mereka orang-orang kaya di negeri Induk yang dikirim ke daerah koloni untuk mengolah lahan dalam rangka kepentingan bisnis dan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya menetap dan ikut berpartisipasi dalam pemerintahan di daerah koloni. Orang-orang ini adalah orang yang kemudian biasanya memiliki akses ke orang pemerintahan untuk mengatur kepentingan bisnisnya. Fakta Tentang Budaya Gentlemen

6 thoughts on “6 Fakta Tentang Budaya Gentlemen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *