Hernan Cortes dan Francisco Pizarro; Kisah-Kisah Penaklukan Benua Amerika

Hernan Cortes dan Francisco Pizarro; Kisah-Kisah Penaklukan Benua Amerika

Pada tahun 1484, seorang petualang asal Genoa bernama Christopher Colombus memiliki rencana yang akan mengubah dunia. Colombus merencanakan ekspedisi untuk menemukan jalur baru menuju Benua Asia dengan berlayar ke arah barat. Rencana ekspedisi tersebut kemudian berhasil terwujud pada tahun 1492 setelah Colombus berhasil mendapatkan dukungan dan pendanaan dari Kerajaan Spanyol. Sebelumnya, Colombus pernah meminta dukungan dana dari Raja Portugal, namun ia mendapat penolakan. Penolakan yang dialami Colombus disebabkan oleh rencana yang pada masa itu disebut sebagai rencana yang mustahil. Banyak orang pada masa tersebut mempercayai bahwa bumi itu datar dan mereka percaya bahwa berlayar di laut lepas di Samudera Atlantik sangat berbahaya. Hal tersebut dikarenakan kepercayaan akan keberadaan monster-monster laut.

Ekspedisi yang dilakukan oleh Colombus kemudian berhasil menemukan dunia baru, Benua Amerika. Meskipun, Colombus sangat yakin berpendapat bahwa ia telah tiba di Asia. Colombus kemudian menulis surat kepada Paus Aleksander VI tidak lama setelah kembali tiba di Spanyol untuk mencegah Portugis mengklaim penemuannya. Pada bulan Mei 1493, Paus Aleksander mengeluarkan dekrit bahwa setiap pulau yang telah ditemukan oleh Colombus merupakan milik Spanyol. Pada tahun 1494, Spanyol dan Portugal menyepakati Perjanjian Tordesillas. Perjanjian ini menyebutkan bahwa setiap wilayah di sebelah barat garis demarkasi (garis ini terletak sekitar 1780 km dari Cape Verde) merupakan milik dari Kerajaan Spanyol dan sebelah timur menjadi milik Portugis.

Ekspedisi dan penemuan dunia baru oleh Colombus kemudian menarik banyak petulang Spanyol untuk datang dan menaklukan benua tersebut. Salah satu dari petualang tersebut adalah Vasco de Balboa yang memulai petualangannya di usia 20 tahun. Balboa ikut dalam ekspedisi Rodrigo de Bastidas ke Venezuela pada tahun 1501. Balboa kemudian mencari peruntungan di dunia baru dengan menjadi peternak babi di Pulau Hispaniola. Namun, pada tahun 1510 ia kemudian melarikan diri karena terlilit utang. Ia kemudian ikut dalam sebuah ekspedisi untuk menyelamatkan pemukiman kolonis di San Sebastian. Balboa kemudian mengajak para kolonis untuk pindah dan mendirikan koloni baru di Darien yang terletak dekat Tanah Genting Panama. Balboa kemudian terpilih menjadi gubernur koloni tersebut. Koloni ini menjadi koloni pertama Spanyol yang berhasil dikelola di wilayah daratan utama Benua Amerika. Pada Bulan September 1513, Balboa kemudian melakukan eskpedisi bersama 190 tentara dan 1000 orang suku Indian untuk membuktikan rumor yang mengatakan terdapat lautan besar di sebelah barat benua tersebut. Pada tanggal 29 September 1513, Balboa berhasil menemukan Lautan yang ia beri nama Mar del Sur (Laut Selatan) yang kemudian ia klaim untuk Raja Spanyol. Lautan tersebut sekarang kita kenal dengan nama Samudera Pasifik. Balboa kemudian dikenang sebagai Conquistador (Penakluk) pertama bangsa Spanyol di dunia baru.

Sebuah Lukisan yang Menggambarkan Kedatangan Hernan Cortes dan pasukannya di Tenochtitlan yang disambut oleh Kaisar Montezuma II

Sumber: https://elpais.com/elpais/2015/10/15/inenglish/1444909880_667779.html

Setelah keberhasilan Balboa menaklukan sebagian wilayah Amerika Tengah, Hernan Cortes kemudian muncul untuk dapat menaklukan dunia baru yang belum terjamah. Cortes memulai peruntungannya dengan pergi menuju Santo Domingo pada tahun 1504. Pada tahun 1511, Cortes kemudian turut serta dalam penaklukan dan pembangunan koloni baru di Cuba yang dipimpin oleh Diego Velasquez. Cortes berhasil dalam misi tersebut dan ia diangkat menjadi walikota dari Santiago de Cuba. Velasquez kemudian sangat tertarik dengan penjelajahan ke wilayah barat Cuba atau tepatnya wilayah yang sekarang merupakan bagian dari Meksiko. Antara tahun 1516 hingga 1518, Velasquez telah mengirimkan ekspedisi ke wilayah tersebut dan mendapatkan laporan mengenai keberadaan kekaisaran besar yang kaya.

Diego Velasquez kemudian mengirimkan sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Hernan Cortes. Pada tanggal 19 Februari 1519, Cortes pergi bersama dengan 500 orang pasukan, 16 kuda, dan 10 buah artileri untuk menaklukan sebuah Kekaisaran Besar bernama Aztec. Pada bulan Maret 1519, ia dan pasukannya berhasil berlabuh di Meksiko. Ia kemudian membangun sebuah pemukiman di Villa Rica de la Vera Cruz dan segera membangun strategi untuk menaklukan Kekaisaran Aztec. Cortes mengetahui bahwa Kekaisaran Aztec memiliki musuh dari suku-suku lainnya. Oleh karena itu, Cortes kemudian meyakinkan suku yang merupakan musuh dari Kekaisaran Aztec, yaitu Tlaxcala untuk ikut serta menuju ibukota Aztec, Tenochtitlan. Montezuma II yang merupakan Kaisar Aztec memutuskan untuk membiarkan Cortes dan pasukannya datang untuk mengetahui tujuannya. Cortes disambut oleh masyarakat Aztec dan Montezuma II dengan hangat. Beberapa catatan sejarah menduga bahwa sambutan hangat ini terkait dengan legenda Aztec yang meramalkan kembalinya Dewa Quetzalcoatl yang berkulit putih. Cortes dianggap sebagai dewa dari legenda tersebut.

Cortes kemudian mengambil risiko dengan menyandera Montezuma II. Ia meminta kaisar tersebut untuk melakukan sumpah setia kepada Raja Spanyol dan memberikan mereka emas dan permata. Beberapa lama kemudian terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat Aztec kepada Cortes. Cortes kemudian meminta Montezuma II untuk menenangkan rakyatnya, namun Montezuma II malah dilempari dengan batu dan meninggal tiga hari kemudian. Pada tanggal 30 Juni 1520, Cortes dan pasukannya berhasil dipukul keluar dari Tenochtitlan oleh pasukan Aztec. Beberapa dari pasukannya terbunuh mereka kemudian berhasil dipukul mundur hingga kembali ke Tlaxcala. Ia kemudian merencanakan aksi pembalasan untuk menaklukan kembali Aztec. Pada tahun 1521, ia kembali memulai penaklukan Tenochtitlan. Cortes dan pasukannya kemudian mengepung dan menutup suplai makanan ke kota sehingga pada tanggal 3 Agustus 1521, pasukan Cortes berhasil masuk ke kota. Sejak saat itu, Tenochtitlan dan Aztec secara resmi jatuh ke tangan Spanyol melalui Hernan Cortes. Ia kemudian mendirikan kota Ciudad Mexico di sisa-sisa reruntuhan Tenochtitlan.

Hernan Cortes dan Francisco Pizarro

Sebuah Lukisan yang Berjudul Penangkapan Inca di Peru karya John Everett Millais

Sumber:https://www.elmundo.es/la-aventura-de-la-historia/2015/03/10/54ff2239268e3e63578b4583.html

Keberhasilan Cortes dalam menunjukan superioritas bangsa Spanyol di atas suku asli Amerika kembali menginspirasi seorang lainnya yang bernama Francisco Pizarro. Pizarro pertama kali meninggalkan Spanyol menuju ke dunia baru pada tahun 1502. Pizarro kemudian memimpin sebuah ekspedisi pada tahun 1524. Ekspedisi ini untuk mendatangi kekaisaran di selatan yang kaya. Kekaisaran tersebut bernama Kekaisaran Inca. Pada mulanya ekspedisi Pizarro bertujuan untuk menjalin hubungan dengan Inca. Ekspedisi ini kemudian gagal dikarenakan Pizarro tidak berhasil menjalin hubungan dengan Kekaisaran Inca. Ia kemudian kembali melakukan ekspedisi bersama tentara yang kali ini bertujuan untuk menaklukan Kekaisaran Inca. Pada tahun 1532, ia berhasil memasuki Kekaisaran Inca setelah Kaisar Atahualpa mengundang mereka. Atahualpa percaya bahwa Pizarro dan pasukannya adalah dewa-dewa yang mereka sebut sebagai ‘children of the sun’. Hernan Cortes dan Francisco Pizarro

Pasukan Pizarro kemudian berhasil menangkap Atahualpa pada tanggal 16 November 1532. Pada saat itu, pasukan Atahualpa sangat mudah ditaklukan dengan bantuan kuda dan pedang Pizarro. Pedang dan kuda tidak dikenal dalam kebudayaan Kekaisaran Inca sehingga mereka tidak berani melawan Pizarro. Pizarro kemudian meminta emas dan perak sebagai tebusan untuk membebaskan Atahualpa. Atahualpa kemudian menjanjikan emas dan perak seperti yang diinginkan oleh Pizarro. Namun, Pizarro ternyata mengkhianati janjinya meskipun permintaannya sudah dipenuhi dan mengeksekusi Atahualpa pada tanggal 29 Agustus 1533. Pizarro dan pasukannya kemudian bergerak ke arah selatan dan berhasil menaklukan ibukota Inca, Cuzco pada tahun 1533. Hernan Cortes dan Francisco Pizarro

2 thoughts on “Hernan Cortes dan Francisco Pizarro; Kisah-Kisah Penaklukan Benua Amerika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *