Tragedi 11 September, Selasa Kelam dalam Sejarah Amerika Serikat

Selasa, 11 September 2001 menjadi hari kelam dalam sejarah Amerika. Pada hari itu, menara kembar, dan markas militer Amerika Serikat dihantam oleh pesawat Boeing 767 yang telah dibajak oleh sekelompok teroris. Menara kembar World Trade Center (WTC) yang terletak di kota New York adalah ikon kedigdayaan ekonomi Amerika Serikat. Kompleks World Trade Center sendiri memiliki total tujuh gedung. Menara kembar yang terletak di kompleks WTC terdiri dari Menara Utara dan Menara Selatan. Menara Utara lebih tinggi dua meter dari Menara Selatan dengan ketinggian 417 meter.  Menara ini dibangun dari tahun 1966 hingga 1973 dan merupakan menara tertinggi di dunia pada masanya. Rekor tersebut kemudian dikalahkan oleh Sears Tower di Chicago yang memiliki ketinggian 442 meter pada tahun 1974.

Arial view of WTC in March of 2001

Serangan teroris di menara kembar terjadi pada selasa pagi. Pada hari itu, sekelompok teroris yang terdiri dari 19 orang membajak empat pesawat komersil. Pesawat-pesawat yang telah dibajak tersebut kemudian diarahkan sekelompok teroris tersebut untuk menabrak bangunan-bangunan yang menjadi sasaran kerja mereka. Dua pesawat yang telah dibajak kemudian diarahkan untuk menabrak menara kembar, satu pesawat menuju Pentagon (Markas militer Amerika Serikat) dan pesawat terakhir menargetkan suatu lokasi di Washington D.C.. Namun, pesawat keempat tersebut gagal untuk menuju target disebabkan oleh perlawanan yang dilakukan para penumpang dan kemudian jatuh di suatu wilayah pedesaan di Pensylvania.

Dua pesawat pertama yang menabrak menara kembar adalah pesawat Boeing 767 milik American Airlines penerbangan 11 United Airlines penerbangan 175. Kedua pesawat tersebut berasal dari Boston dengan tujuan Los Angeles dengan masing-masing membawa sebanyak 137 penumpang dan 20 kru pesawat. Pada pukul 8.46, pesawat American Airlines penerbangan 11 menabrak Menara Utara pada lantai 83 hingga lantai 99. Beberapa menit kemudian, pada pukul 9.03, pesawat United Airlines penerbangan 175 menabrak Menara Selatan pada lantai 77 hingga lantai 85. Banyak orang-orang yang berada di lantai atas tidak memiliki jalan keluar sehingga kemudian memilih untuk melompat dari ketinggian dibanding menunggu hingga terbakar.

Struktur menara kembar yang dibangun pada dekade 60-an ini memang sudah didesain untuk dapat bertahan dari tabrakan pesawat. Namun, ukuran pesawat Boeing 767 yang sangat besar membuat struktur menara tidak dapat bertahan. Pada jam 9.58 pagi, hampir satu jam setelah peristiwa, menara selatan tidak dapat terus menahan struktur dan akhirnya runtuh. Beberapa menit kemudian tepatnya pada pukul 10.28, menara utara juga runtuh. Lebih dari 400 regu penyelamat kemudian segera menyisir reruntuhan bangunan untuk melakukan evakuasi pada korban yang masih terjebak di antara reruntuhan.

Terdapat 430 kantor perusahaan dan lembaga pemerintahan di kompleks World Trade Center yang memiliki luas sekitar 6,5 hektar. Sekitar 50,000 orang bekerja dan 80000 orang melakukan kunjungan di kompleks World Trade Center setiap harinya. Serangan pada selasa pagi itu menewaskan lebih kurang 2753 orang. Hingga bulan Juli 2019, baru 1644 jasad yang berhasil diidentifikasi. Sementara itu, pesawat United Airlines Penerbangan 93 yang menabrak gedung Pentagon menewaskan 184 penumpang pesawat tersebut. Pesawat keempat (American Airlines penerbangan 77) yang jatuh di Pensylvania menewasan 40 orang penumpang pesawat tersebut. Kerugian atas serangan ini ditaksir mencapai 250 milyar dolar Amerika Serikat. 

Al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama bin Laden diduga kuat menjadi organisasi yang terlibat dalam skenario ini. Osama sendiri diketahui memang memiliki tujuan untuk memerangi pemerintah Amerika Serikat. Osama bin Laden membantah keterlibatan dirinya dan Al-Qaeda pada peristiwa ini. Namun, Osama bin Laden kemudian mengaku bertanggungjawab atas serangan 11 September. Dalam pengakuannya, ia mengatakan bahwa motifnya melakukan serangan ini adalah dukungan Amerika Serikat kepada Israel, keberadaan tentara Amerika Serikat di Arab Saudi, dan sanksi-sanksi ekonomi atas Irak. 

Sebelumnya, terdapat beberapa aksi terorisme yang merupakan bagian dari operasi Al-Qaeda, seperti: Pengeboman di basement World Trade Center pada tahun 1993; serangan terhadap kompleks perumahan tentara Amerika Serikat di Saudi Arabia pada tahun 1996; pengeboman di Kedutaan Besar AS di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998; dan serangan bunuh diri di kapal perang Amerika Serikat USS Cole di lepas pantai Yaman pada tahun 2000. Tim investigasi yang melakukan penyelidikan menemukan bukti bahwa terdapat hubungan antara Mohammad Atta (terduga pimpingan serangan) dengan agen Al-Qaeda. Selain itu, terdapat bukti bahwa para pelaku pembajakan pesawat telah dilatih sebelumnya di markas Al-Qaeda di Afghanistan. Khalid Shaikh Muhammad diduga kuat menjadi otak dari serangan 11 September ini dan membawa rencana ini kepada Osama untuk mendapatkan pendanaan. Bukti lain keterlibatan Al-Qaeda ditemukan pada bulan November 2001 yang merupakan sebuah rekaman. Rekaman tersebut berisi percakapan antara Osama bin Laden dengan seseorang yang berisi tentang rencana serangan.

Serangan 11 September ini memberikan dampak besar bagi Amerika Serikat.  Pada tanggal 20 September, Presiden George Bush didepan kongres mengatakan akan mengadakan perang terhadap terorisme. Lebih lanjut dalam pidatonya, dia juga menekankan untuk melakukan peperangan bukan hanya pada organisasi teroris, melainkan juga pemerintah yang mendukung teroris. Ucapan ini kemudian menjadi kebijakan politik luar negeri baru Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Bush Doctrine. Kebijakan luar negeri ini menekankan perang terhadap terorisme dan pemerintahan yang mereka anggap sebagai ‘teroris’. Pada tanggal 7 Oktober 2001, Amerika Serikat dan koalisinya kemudian segera melakukan operasi militer terhadap Taliban, rezim yang berkuasa di Afghanistan untuk dapat memusnahkan Al-Qaeda yang bermarkas di sana. Selain itu, pemerintah Amerika Serikat juga membuat sebuah lembaga baru, yaitu Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk memastikan keamanan nasional.

Lokasi bekas World Trade Center kemudian dibersihkan dan dibangun kembali. Pada tahun 2002 Lower Manhattan Development Corporation (LMDC) membuat rilis rencana pembangunan kembali kompleks World Trade Center. Pembangunan kompleks World Trade Center baru dimulai pada tahun 2006.

Pada tanggal 3 November 2014, One World Trade Center berhasil diselesaikan pembangunannya dengan ketinggian mencapai 541 meter, lebih tinggi dari menara kembar. Hingga saat ini, terdapat empat lima yang berhasil diselesaikan pembangunannya di kompleks World Trade Center.

Referensi:

Brittanica. (4 September 2019). September 11 Attacks. Diakses dari https://www.brittanica.com/event/September-11-attacks

CNN World. (2 September 2019). September 11 Terror Attacks Fast Facts. Diakses dari https://www.cnn.com/2013/07/27/us/september-11-anniversary-fast-facts/index.html

Gjelten, Tom. (2009). September 11 Attacks. Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation. 

One thought on “Tragedi 11 September, Selasa Kelam dalam Sejarah Amerika Serikat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *