Latest Post

Mengapa Rusia Menjual Alaska kepada Amerika Serikat?

Pada tahun 1867, Rusia menjual wilayah Alaska kepada Amerika Serikat dengan harga 7,2 juta dolar AS. Keputusan ini menjadi salah satu transaksi pembelian wilayah terbesar dalam sejarah dan sering kali menimbulkan pertanyaan: Mengapa Rusia bersedia melepaskan Alaska, yang kini dikenal sebagai wilayah kaya sumber daya alam? Artikel ini akan membahas alasan di balik keputusan tersebut serta contoh lain dari pembelian wilayah dalam sejarah.

Alasan Rusia Menjual Alaska

  1. Kesulitan Keuangan
    Pada pertengahan abad ke-19, Kekaisaran Rusia mengalami masalah ekonomi akibat berbagai faktor, termasuk Perang Krimea (1853–1856) yang menguras kas negara. Pemerintah Rusia melihat Alaska sebagai aset yang sulit dipertahankan dan tidak memberikan keuntungan ekonomi yang besar bagi mereka. Oleh karena itu, menjualnya ke Amerika Serikat dianggap sebagai solusi finansial yang menguntungkan. 
  2. Kesulitan dalam Mengelola dan Mempertahankan Alaska
    Alaska terletak jauh dari pusat kekuasaan Rusia dan memiliki iklim yang keras, membuatnya sulit untuk dikelola. Selain itu, Rusia khawatir tidak mampu mempertahankan wilayah ini dari ekspansi Inggris yang memiliki pengaruh kuat di wilayah Pasifik, khususnya di Kanada. Jika terjadi perang, kemungkinan besar Rusia tidak akan mampu mempertahankan Alaska dari serangan Inggris, sehingga menjualnya ke Amerika Serikat menjadi pilihan yang lebih menguntungkan. 
  3. Kurangnya Manfaat Ekonomi
    Sebelum ditemukan cadangan minyak dan emas di Alaska, wilayah ini dianggap tidak terlalu bernilai bagi Rusia. Perdagangan bulu, yang menjadi sumber pendapatan utama, mulai menurun karena permintaan global yang berkurang. Dengan sedikit populasi dan sumber daya yang dianggap kurang berharga pada saat itu, Rusia memilih untuk menjualnya sebelum menjadi beban yang lebih besar. 
  4. Memperkuat Hubungan dengan Amerika Serikat
    Rusia ingin memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan mencegah ekspansi Inggris di wilayah tersebut. Dengan menjual Alaska, Rusia tidak hanya mendapatkan uang tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat, yang diharapkan dapat menjadi sekutu dalam politik global.

Baca juga : Kenapa Ada Bahasa-bahasa yang Mirip Satu Sama Lainnya?

Apakah Suatu Negara Boleh Membeli Wilayah dari Negara Lain?

Secara historis, pembelian wilayah dari satu negara ke negara lain adalah praktik yang sah dan telah terjadi beberapa kali dalam sejarah. Namun, di era modern, konsep ini jarang dilakukan karena berbagai alasan, termasuk prinsip kedaulatan nasional dan hak menentukan nasib sendiri bagi penduduk wilayah tersebut.

Menurut hukum internasional, pemindahan wilayah harus memenuhi beberapa syarat:

  • Persetujuan kedua belah pihak – Transaksi harus disepakati oleh negara yang menjual dan negara yang membeli.
  • Kesepakatan harus diakui oleh hukum internasional – Proses ini harus dilakukan dengan cara yang sah dan tidak melanggar prinsip kedaulatan atau hak asasi manusia.
  • Persetujuan rakyat yang tinggal di wilayah tersebut – Dalam banyak kasus modern, suara penduduk menjadi faktor penting dalam menentukan status suatu wilayah.

Di era modern, aneksasi atau penggabungan wilayah cenderung dilakukan melalui referendum atau perjanjian internasional, bukan transaksi keuangan langsung seperti yang terjadi pada abad ke-19.

Contoh Lain Pembelian Wilayah dalam Sejarah

Selain penjualan Alaska, ada beberapa contoh lain di mana wilayah suatu negara dibeli oleh negara lain:

  1. Pembelian Louisiana (1803)
    Amerika Serikat membeli wilayah Louisiana dari Prancis seharga 15 juta dolar AS. Transaksi ini menggandakan luas wilayah AS saat itu dan menjadi salah satu pembelian tanah terbesar dalam sejarah. 
  2. Pembelian Florida (1819)
    Spanyol menjual Florida kepada Amerika Serikat melalui Perjanjian Adams-Onís dengan kompensasi sebesar 5 juta dolar AS. Transaksi ini dilakukan karena Spanyol mengalami kesulitan dalam mempertahankan wilayah tersebut. 
  3. Pembelian Gadsden (1854)
    Amerika Serikat membeli sebagian wilayah Arizona dan New Mexico dari Meksiko seharga 10 juta dolar AS. Tujuan utama pembelian ini adalah untuk membangun jalur kereta api di wilayah barat daya AS. 
  4. Pembelian Kepulauan Virgin AS (1917)
    Amerika Serikat membeli Kepulauan Virgin dari Denmark seharga 25 juta dolar AS untuk memperkuat pertahanan dan pengaruh di Karibia.

Baca juga : Fakta-fakta Unik Bahasa Spanyol

Kesimpulan

Keputusan Rusia untuk menjual Alaska kepada Amerika Serikat didorong oleh berbagai faktor, termasuk kesulitan keuangan, tantangan dalam mempertahankan wilayah, serta kurangnya manfaat ekonomi. Meskipun praktik jual beli wilayah jarang terjadi di era modern, sejarah mencatat beberapa contoh transaksi serupa, seperti Pembelian Louisiana dan Florida. Saat ini, pemindahan wilayah lebih sering terjadi melalui negosiasi diplomatik dan referendum daripada transaksi jual beli secara langsung.