Lima Jenis Tes TOEFL yang Wajib Kamu Pahami

Test of English as Foreign Language (TOEFL) adalah salah satu program tes untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris. Nilai tes TOEFL biasa digunakan sebagai persyaratan untuk masuk ke berbagai perguruan tinggi di luar negeri, mendaftar beasiswa, bekerja di perusahaan asing, atau bahkan sebagai salah satu persyaratan untuk melamar CPNS di beberapa instansi, seperti Kemenlu, Kemenkominfo, Kementerian PPPA, Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, BKN, Arsip Nasional, Kejaksaan Agung, hingga Pemprov DKI Jakarta. Terdapat lima jenis tes TOEFL yang ada di Indonesia, yaitu IBT, CBT, PBT, ITP, dan Prediction Test. Berikut perbedaan jenis-jenis tes TOEFL yang harus kamu pahami sebelum mengambilnya.

  1. TOEFL IBT

TOEFL Internet Based Test (IBT) adalah tes TOEFL yang dikerjakan di komputer yang terkoneksi langsung dengan internet. Tes TOEFL IBT terdiri dari empat bagian, yaitu Reading, Listening, Writing, dan Speaking. Setiap bagian tes memiliki total nilai 30 dan seluruh tes memiliki total nilai 120. Biaya untuk mengikuti TOEFL IBT berkisar antara 2,7 juta hingga 3 juta rupiah. Tes TOEFL IBT merupakan jenis tes TOEFL resmi yang hanya didaftarkan melalui situs ETS. Sertifikat TOEFL IBT berlaku internasional dan dapat digunakan dimana pun. Namun untuk mengikuti TOEFL IBT, tidaklah mudah, karena harus menyesuaikan dengan jadwal yang dibuat oleh ETS.

Bagian Reading menguji kemampuan untuk membaca beberapa teks yang memiliki sekitar 700 kata dengan tema yang dibahas seputar topik-topik akademik. Bagian ini memiliki waktu pengerjaan selama 60-80 menit. Bagian selanjutnya adalah bagian Listening yang dikerjakan dalam waktu sekitar 60 hingga 90 menit. Bagian ini terdiri dari dua sampai tiga percakapan dengan durasi sekitar tiga menit dan lima sampai tujuh ceramah perkuliahan dengan durasi sekitar lima menit. Setiap percakapan dan ceramah perkuliahan diikuti dengan lima hingga enam pertanyaan yang harus dijawab berdasarkan pembicaraan tersebut.

Setelah Listening, kemudian terdapat bagian Speaking dengan waktu 20 menit. Bagian ini bertujuan untuk menguji kemampuan berbicara secara spontan dengan mengutarakan pendapat secara jelas. Bagian terakhir adalah bagian Writing. Bagian ini memiliki waktu pengerjaan selama 50 menit. Dalam bagian ini, peserta diharuskan untuk menuliskan poin-poin penting dari sebuah diskusi yang didengar dengan teks yang dibaca.

  1. TOEFL CBT

Selain TOEFL IBT, terdapat juga TOEFL CBT (Computer Based Test). TOEFL CBT dikerjakan di komputer yang telah terinstal program tes dan tidak terkoneksi dengan internet. NIlai total TOEFL CBT adalah 330. Materi yang diujikan sama dengan TOEFL IBT, yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Saat ini, TOEFL CBT sudah jarang digunakan, karena sudah digantikan dengan keberadaan TOEFL IBT. Bahkan, ETS selaku penyelenggara TOEFL sejak 2006 menyatakan bahwa nilai TOEFL CBT tidak lagi valid.

  1. TOEFL PBT

TOEFL PBT (Paper Based Test) adalah jenis tes TOEFL resmi yang dikerjakan pada lembaran kertas. Berbeda dengan TOEFL IBT, tidak terdapat bagian speaking pada PBT. NIlai total TOEFL CBT adalah 300, sedangkan nilai total TOEFL PBT adalah 677. Untuk mengikuti TOEFL PBT, diperlukan biaya antara 450 ribu hingga 600 ribu rupiah. Nilai minimum untuk mendaftar di perguruan tinggi di luar negeri adalah 550 untuk TOEFL PBT.

Tes TOEFL PBT terbagi menjadi empat bagian, yaitu Listening, Structure and Written Expression, Reading Comprehension, dan Writing. Bagian Listening memiliki waktu pengerjaan selama 30 hingga 40 menit yang terdiri menjadi tiga bagian. Bagian pertama terdiri dari 30 pertanyaan berdasarkan percakapan pendek. Bagian kedua terdiri dari 8 pertanyaan berdasarkan percakapan panjang, dan bagian terakhir terdiri dari 12 pertanyaan berdasarkan ceramah perkuliahan.

Bagian Selanjutnya adalah Structure and Written Expression dengan durasi pengerjaan selama 25 menit. Bagian selanjutnya adalah Reading Comprehension dengan waktu pengerjaan 55 menit dan bagian terakhir adalah Writing dengan waktu pengerjaan selama 30 menit.

  1. TOEFL ITP

TOEFL ITP (Institutional Testing Program) adalah jenis tes TOEFL yang diselenggarakan oleh institusi tertentu, seperti perguruan tinggi dan lembaga kursus. Meski begitu, TOEFL ITP tetap mengacu pada standar yang berlaku pada tes TOEFL. TOEFL ITP hanya berlaku untuk di dalam negeri dan beberapa negara di Asia, seperti Taiwan dan Jepang. Materi TOEFL ITP sama dengan TOEFL PBT, yaitu Listening, Structure and Written Expression, Reading Comprehension, dan Writing. Nilai Total TOEFL ITP juga 677 seperti TOEFL PBT. Biaya untuk mengikuti TOEFL ITP berkisar antara 300 ribu hingga 600 ribu rupiah. Beberapa lembaga yang mengadakan TOEFL ITP, seperti LIA, LBI UI, Balai Bahasa UPI, Lembaga Universitas Sanata Dharma, dan masih banyak lagi institusi lainnya yang menyelenggarakan TOEFL ITP.

  1. TOEFL Prediction

TOEFL Prediction adalah jenis tes TOEFL prediksi. Tes ini sangat cocok untuk kita yang masih ragu untuk mengambil tes TOEFL resmi. Dengan mengambil TOEFL Prediction kita dapat mengetahui seperti apa tes TOEFL itu dan dimana kita harus mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris kita. Tes TOEFL Prediction banyak ditawarkan oleh berbagai lembaga dan biayanya jauh lebih terjangkau.

photo by clarissa watson/unsplash

110 thoughts on “Lima Jenis Tes TOEFL yang Wajib Kamu Pahami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *