Lagu-Lagu Zaman Pendudukan Negeri Matahari Terbit

Lagu Zaman Pendudukan Negeri

Wah kalau udah ngomongin lagu nih udah pasti semua kalangan dari semua umur punya lagu favoritnya masing-masing. Lagu di Indonesia juga banyak banget genre-nya mulai dari lagu-lagu jazz, pop, rock sampai lagu-lagu dangdut. Lagu-lagu ini memang  diciptakan untuk menghibur. Lagu juga digunakan sama leluhur-leluhur kita sebagai pengiring upacara adat seperti tari-tarian. Pokoknya lagu itu punya fungsinya masing-masing deh mulai dari untuk adat istiadat, hiburan, ibadah, sampai buat sebuah iklan produk. Tujuan-tujuan yang ada dalam setiap lagu kadang langsung disampaikan dalam liriknya namun ada juga makna yang secara tersirat ingin disampaikan dalam sebuah lagu. Memang makna itu mau ditulis langsung atau secara tersirat disampaikan tergantung sama proses kreatif pencipta lagunya tapi terkadang kita juga bisa menginterpretasikan lagu tersebut sendiri karena bisa jadi si pencipta lagu juga gak bermaksud menciptakan lagu tersebut punya makna yang pasti. Dizaman penjajahan dulu, lagu gak sebebas sekarang untuk diciptakan dalam berbagai tujuan. Pada masa penjajahan Belanda misalnya, lagu yang dibuat akan diawasi oleh pemerintah kolonial agar tidak mengarah kepada perjuangan kemerdekaan. Hal itu dilakukan kepada lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman yang sekarang ini menjadi lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya. Lagu tersebut diawasi karena bagi pemerintah kolonial mengandung unsur propaganda. Ngomong-ngomong propaganda nih, di zaman kependudukan Jepang ada loh lagu-lagu yang dibuat malah untuk mempropaganda rakyat Indonesia untuk berjuang bersama Jepang. Berikut adalah lagu-lagu yang dibuat oleh negeri matahari terbit dan disebarluaskan pada masa kependudukannya di Indonesia.

  1. Kokoemin Gakko No Oeta

Buat kalian yang jago bahasa Jepang pasti udah bisa mengartikan nih judul lagu yang satu ini. Lagu ini merupakan salah satu lagu yang disebarluaskan dalam masa kependudukan Jepang. Isi dari lagu ini punya makna yang unik yaitu tentang kepandaian, masa depan, dan sifat yang rajin. Lagu ini memang diciptakan agar para anak-anak memiliki semangat belajar yang tinggi. Dari lagu ini kita bisa melihat bahwa Jepang memiliki tuntutan yang tinggi agar anak-anak rajin dalam belajar sehingga pada saat dewasa anak-anak tersebut bisa berguna bagi bangsa dan negara. Lagu tersebut diputarkan terutama untuk mempropaganda masyarakat Indonesia agar percaya terhadap Jepang seakan-akan Jepang memiliki itikad yang baik dalam memajukan bangsa Indonesia dan meraih kemerdekaan. Pada masa itu pendidikan juga menjadi salah satu isu yang penting terlebih segala hal yang berbau bangsa barat pada saat itu dimusnahkan dan orang-rang pribumi perlu untuk belajar kebudayaan Jepang. Salah satu kebudayaan yang paling kontroversi adalah kebudayaan Seikerei. Buat yang belum tau Seikerei adalah tradisi untuk menyembah bendera Jepang dengan menundukan badan.

  1. Mars Hinomaru

Merupakan lagu Jepang yang sering diputarkan pada masa kependudukan Jepang di tempat-tempat militer. Pada mulanya lagu ini Cuma sebuah lagu yang menang kontes di sebuah Acara di Jepang. Lagu ini kemudian direkam dan disebarluaskan sebagai bahan propaganda oleh pihak militer Jepang karena makna yang terkandung  dalam lagu ini sangat dekat dengan kehidupan tentara kerajaan Jepang saat itu. Lagu ini memilki makna sebagai lagu yang menceritakan sangat heroiknya para barisan siap mati tentara Jepang. Selain unsur heroik lagu ini juga menggambarkan tentang jiwa yang besar dan tentang pengorbanan para tentara di medan tempur. Lagu tersebut dimaksudkan oleh Jepang diputar dalam tempat-tempat militer untuk membangkitkan semangat rakyat Indonesia agar berani dan siap mati membantu Jepang. Pembangunan rasa ingin berjuang bersama bagi Jepang sangat penting terutama untuk menjadikan Indonesia bala bantuan dalam menghadapi sekutu yang terus menggerus wilayah jajahan. Lagu Zaman Pendudukan Negeri

  1. Hidup Indonesia

Iya selain lagu-lagu dengan lirik-lirik Jepang, Jepang juga membuat lagu-lagu yang sangat dekat dengan rakyat Indonesia dengan lirik Indonesia. Salah satu lagu yang diketahui berbahasa Indonesia dan dibuat untuk tujuan propaganda Jepang adalah Hidup Indonesia. Lagu tersebut dibuat dalam rangka menggambarkan bahwa Indonesia harus dijaga karena Jepang mengagumi kekayaan alam yang ada di Indonesia sehingga Indonesia harus dijaga bersama. Saat lagu ini di launching orang-orang kebudayaan Indonesia diundang untuk mendengarkan sekaligus mempererat hubungan antara Indonesia dan Jepang. Padahal kalau kita liat lagi sebenernya ini Cuma akal-akalan Jepang aja. Lagu ini menggambarkan kalau Indonesia harus dijaga karena merupakan tempat bahan-bahan mentah seperti minyak merupakan bagian penting dalam pemasok sumber daya perang. Memang Jepang udah paham banget kalau mau mempertahankan Asia harus mendirikan pertahanan yang kokoh di Indonesia karena Indonesia merupakan kepulauan yang paling rentan buat negara sekutu seperti Amerika, Australia, dan Inggris melintas disini. Sumber daya manusia juga menjadi salah satu incaran jepang dalam membuat cadangan tentara dan barisan siap mati yang sewaktu-waktu dapat dipakai Jepang kalau kehabisan tentara. Licik banget kan cuy strateginya. Lagu Zaman Pendudukan Negeri

Baca juga  : 7 Fakta Olahraga Indonesia dalam Masa Revolusi

  1. Mitami Ware

Salah satu lagu Jepang yang menjadi lagu pembangkit semangat perang adalah lagu Mitami Ware. Lagu ini sebenarnya adalah lagu yang tercipta pada beberapa Abad sebelum perang dunia 2. Lagu ini merupakan lagu yang berisi sajak tentang gagahnya para pahlawan yang ikut berperang. Pada perang dunia 2 lagu ini kembali muncul dalam bentuk nyanyian menuju medan tempur. Bukan hanya bangsa Indonesia saja yang coba untuk di propaganda melalui lagu ini. Tentara Jepang juga di propaganda melalui lagu ini agar memiliki keberanian dan semangat yang sama dan tidak takut mati seperti yang lagu ini ingin sampaikan bahwa dalam perang mati adalah hal yang terhormat. Bagi bangsa Indonesia lagu ini merupakan lagu yang diperdengarkan oleh Jepang untuk mempersiapkan bangsa Indonesia ikut membantu Jepang dalam perang pasifik. Jepang menyadari perlu banyak sekali sumber daya manusia mulai dari tentara sampai dengan sumber daya yang menghasilkan persediaan untuk perang. Segala cara dilakukan Jepang agar bangsa Indonesia memiliki semangat dan kebencian yang sama terhadap musuh-musuh Jepang dan menganggap Jepang sebagai pelindung bangsa Indonesia. Kalau kalian tau, bahkan untuk kebutuhan biologis tentara Jepang, Jepang menggunakan wanita-wanita Indonesia yang dikirim ke barak-brak militer Jepang didalam dan diluar negeri. Hal tersebut membuat banyak wanita Indonesia bersembunyi dan memalsukan penyakit-penyakitnya agar tidak dikirim keluar negeri dan menjadi pelacur atau yang dikenal dengan nama Jugun Ianfu.

  1. Sjihoo-Hai

Kalau kalian menanyakan apakah lagu kebangsaan Jepang seperti Kimigayo adalah lagu yang sama digunakan untuk memuja kaisar mereka? Kalian harus memperhatikan bahwa terdapat perbedaan. Kimigayo adalah judul lagu kebangsaan Jepang tapi bukan lagu yang digunakan untuk memuja kaisar. Pada masa kependudukan Jepang di Indonesia, Jepang membawa hampir seluruh kebiasaan atau adat istiadatnya mulai dari menyembah bendera sampai hari-hari suci dalam kalender. Jepang menetapkan banyak sekali hari suci dalam kalendernya dan pada saat kependudukannya di Indonesia, Jepang juga merayakan hari-hari suci tersebut. Pada saat hari suci tersebut dinyanyikan lagu-lagu yang dianggap lagu-lagu penting untuk dinyanyikan dan salah satunya adalah Sjihoo-Hai. Masyarakat di wilayah kependudukan Jepang harus menghafal lagu-lagu tersebut jadi gak heran kalau kalian ketemu nenek-nenek atau nenek kalian masih hafal sama beberapa lagu Jepang. Gimana gak hafal orang kalo gak hafal bisa dihukum sama Jepang. Lagu Sjihoo-Hai ini dinyanyikan dalam rangka untuk menghormati Kaisar Jepang sebagai pemimpin seluruh kerajaan Asia Timur Raya. Lagu tersebut menggambarkan sebuah cita-cita Jepang untuk menyatukan seluruh Asia Timur sehingga terciptalah sebuah kerajaan besar Asia Timur Raya. Lagu tersebut menjadi lagu wajib terutama pada tanggal 1 Januari. Setiap tanggal 1 Januari Jepang menetapkan hari tersebut sebagai hari perayaan Kaisar. Hari tersebut juga akhirnya dinobatkan sebagai salah satu hari suci dan semua masyarakat di wilayah kependudukan juga harus ikut merayakannya.

  1. Ajoenkan Paloe Boeat Kapal

Jepang memang sudah merencanakan kependudukan di Indonesia dengan sangat matang terutama dalam menarik simpati rakyat dalam segala kalangan. Tidak hanya para kalangan terpelajar dan para tentara yang ditarik simpatinya oleh Jepang untuk membantunya memenangkan perang. Dalam rangka mendapatkan simpati rakyat sampai kalangan bawah, Jepang menciptakan lagu khusus dan salah satu lagu itu adalah untuk mempropaganda kaum buruh. Kaum buruh bagi Jepang adalah golongan yang penting untuk memenuhi kebutuhan industri Jepang dalam hal senjata dan transportasi perang di daerah kependudukan. Salah satu lagu yang paling dikenal dalam mempropaganda buruh pada saat itu adalah lagu Ajoenkan Paloe Boeat Kapal. Jepang memang pada perang dunia 2 selalu memaksakan sumber dayanya untuk pembuatan kapal. Tujuan Jepang memperbanyak kapal adalah untuk transportasi tentara sekaligus mempertahankan wialyah perairan Asia yagn sangat luas dan terbentuk atas gabungan pulau-pulau. Wilayah air sangat rawan untuk dibiarkan tanpa pengawasan. Adanya kapal perang menjadikan Jepang sangat kuat. Di beberapa pertempuran, Jepang berhasil menang dari Amerika dalam pertarungan kapal laut. Kaum buruh mendapat perhatian khusus oleh Jepang terutama para teknisi pembuat kapal yang harus merancang dan mengarahkan para pekerja untuk bisa membuat kapal dalam jumlah banyak untuk melindungi wilayah Indonesia. Lagu Zaman Pendudukan Negeri

  1. Terimakasih Kepada Petani

Lagu bahasa Indonesia lainnya yang merupakan sebuah propaganda dari kependudukan Jepang adalah Terimakasih Kepada Petani yang merupakan lagu keluaran tahun 1945. Bagi Jepang lagu ini merupakan lagu yang digunakan untuk membuat petani semangat bekerja. Sebenarnya lagu tersebut merupakan sebuah langkah tindak lanjut dari kebijakan Jepang untuk memenuhi bahan pangan tentara yang semakin mendesak harus segera terselesaikan masalahnya. Indonesia terutama pulau Jawa merupakan salah satu pulau Kesemakmuran Asia Timur Raya sehingga memiliki tugas untuk menghimpun bahan makanan sebanyak-banyaknya bagi seluruh angkatan perang Jepang. Mendorong petani bekerja keras merupakan salah satu cara yang diambil Jepang sehingga mulailah Jepang membuat sebuah lagu. Kebijakan Jepang untuk memenuhi kebutuhan pangan ini dikenal dengan nama Kinkyu Shokuryo Taisaku. Lagu Terimakasih Kepada Petani dalam salah satu baitnya terdapat lirik “Wahai Petani Benteng Negeri Pengoekoeh Pasoekan Pelindoeng Kamí” dengan adanya lirik tersebut bisa kita lihat bahwa Jepang yang memperkenalkan diri kepada Indonesia sebagai sebuah pelindung sehingga dalam lagunya pun pasukan yang membela Jepang juga disebut sebagai pengukuh pasukan pelindung. Lagu tersebut merupakan lagu yang diputar juga dalam berbagai sendenbu.

Photo by Tom Vining on Unsplash

One thought on “Lagu-Lagu Zaman Pendudukan Negeri Matahari Terbit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *