Siapakah Cheng Ho? Apa Pengaruhnya terhadap Penyebaran Islam di Indonesia?
Laksamana Cheng Ho, atau Zheng He (1371–1433/1435), adalah seorang pelaut, penjelajah, dan diplomat Tiongkok yang terkenal pada masa Dinasti Ming. Ia dikenal karena ekspedisi maritimnya yang membawa armada besar menjelajahi berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara, India, Timur Tengah, dan Afrika Timur. Dengan kepemimpinannya yang luar biasa, Cheng Ho memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan perdagangan dan diplomasi antara Tiongkok dan berbagai kerajaan di kawasan Asia dan sekitarnya.
Apakah Cheng Ho Beragama Islam Sejak Lahir?
Cheng Ho lahir dengan nama Ma He di Kunming, Provinsi Yunnan, yang saat itu merupakan wilayah perbatasan Dinasti Ming. Ia berasal dari keluarga etnis Hui, kelompok minoritas Muslim di Tiongkok. Meskipun ia dilahirkan dalam keluarga Muslim, tidak ada bukti pasti apakah ia langsung menganut Islam sejak lahir atau baru memperdalam ajaran Islam kemudian dalam hidupnya. Nama keluarganya, “Ma,” sering dikaitkan dengan “Muhammad,” yang menunjukkan bahwa keluarganya memiliki latar belakang Islam yang kuat.
Bagaimana Cheng Ho Menganut Islam di Kekaisaran Tiongkok?
Sebagai seorang Muslim di bawah Dinasti Ming, Cheng Ho mengalami berbagai pengaruh budaya dan keagamaan. Keluarganya adalah keturunan pedagang Muslim yang berhubungan erat dengan komunitas Islam yang telah lama berkembang di Tiongkok. Ketika Dinasti Ming menaklukkan Yunnan pada tahun 1381, Ma He ditangkap dan kemudian dijadikan kasim serta diangkat sebagai pelayan istana oleh Pangeran Zhu Di, yang kelak menjadi Kaisar Yongle.
Seiring waktu, Cheng Ho mendapatkan kepercayaan besar dari Zhu Di dan diangkat menjadi laksamana. Meskipun ia bekerja di lingkungan istana yang mayoritas non-Muslim, Cheng Ho tetap mempertahankan identitas Muslimnya. Hal ini dibuktikan dengan perjalanannya ke Mekah serta kebiasaannya membangun masjid di berbagai tempat yang ia kunjungi.
Baca juga : Amerika Serikat Ternyata Pernah Membeli Kepulauan dari Denmark!
Pengaruh Cheng Ho terhadap Penyebaran Islam di Indonesia
Salah satu dampak terbesar dari ekspedisi Cheng Ho adalah pengaruhnya terhadap perkembangan Islam di Nusantara. Cheng Ho melakukan tujuh ekspedisi besar antara tahun 1405 hingga 1433, di mana ia mengunjungi berbagai pelabuhan penting di Indonesia, termasuk Palembang, Jawa, Semarang, dan Aceh. Beberapa pengaruh utamanya dalam penyebaran Islam di Indonesia meliputi:
- Memperkuat Jaringan Muslim Internasional
Cheng Ho membawa serta banyak pedagang dan ulama Muslim dalam ekspedisinya. Hal ini mempercepat penyebaran Islam di Nusantara melalui perdagangan dan hubungan diplomatik. - Membangun Masjid dan Infrastruktur Keagamaan
Cheng Ho dan anak buahnya berkontribusi dalam pembangunan berbagai masjid di Indonesia, salah satunya adalah Masjid Cheng Ho di Surabaya dan Semarang yang dipercaya terinspirasi dari kedatangannya. - Mendorong Pertumbuhan Komunitas Muslim di Pelabuhan Penting
Kedatangan Cheng Ho membantu memperkuat komunitas Muslim di kota-kota pelabuhan, yang menjadi pusat penyebaran Islam melalui perdagangan dan dakwah. - Hubungan Diplomatik dengan Kesultanan Islam
Cheng Ho menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, seperti Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka. Ini membantu penyebaran Islam dan memperkuat posisi Islam sebagai agama dominan di beberapa wilayah.
Kesimpulan
Cheng Ho adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah maritim dunia dan penyebaran Islam di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Meskipun ia melayani Dinasti Ming, latar belakang Muslimnya memainkan peran penting dalam perjalanannya, membawa pengaruh Islam ke berbagai wilayah yang ia kunjungi. Melalui jaringan perdagangan, pembangunan masjid, dan hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan Muslim, Cheng Ho turut mempercepat perkembangan Islam di Nusantara, menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam sejarah Islam di Indonesia.