Pemuda Alay Ala Rusia
Di Indonesia anda mungkin sudah terbiasa mendengar istilah alay. Ada pendapat mengatakan, istilah alay merupakan kepanjangan dari anak layangan, merujuk pada rambut mereka yang acapkali memiliki warna kuning atau merah, yang tidak alami untuk orang Indonesia pada umumnya. Karena itu mereka diledek dengan istilah anak layangan yang notabene sering berpanas-panasan di bawah terik matahari hingga rambut mereka terbakar dan berubah warna menjadi kuning atau merah. Ada pula pendapat lain yang mengatakan alay memiliki arti anak lebay, merujuk pada tingkah laku mereka yang seringkali dinilai aneh dalam berpakaian, bertutur kata, dan menampilkan diri mereka.
Anak alay biasanya berumur belasan tahun hingga 20-an tahun, memiliki logat berbicara yang terbilang aneh, suka nongkrong di daerah yang tidak mengeluarkan uang banyak seperti warung kopi dan warung kacang ijo, pinggiran fly over, pinggir jalan, taman, dan mall walau hanya keliling tanpa berbelanja. Mereka memiliki hobi yang bermacam-macam, bahkan beberapa di antaranya cukup mahal. Ada anak alay yang suka otak-atik motor, ada pula kumpulan anak alay yang hobi memakai pakaian yang terkesan norak. Untuk mendapat uang, tidak sedikit anak alay melakukan tidak kriminal seperti balapan liar, memalak anak lain, mencuri, bahkan beberapa dari mereka berani membegal orang. Komunitas remaja dan pemuda yang memiliki citra aneh dan negatif ternyata tidak cuma ditemukan di Indonesia. Rusia juga memiliki komunitas anak alay yang memiliki ciri khas mereka sendiri. Mereka biasa disebut gopnik.
Apa itu gopnik?
Gopnik –Гопник atau гопник dalam ejaan Rusia– adalah kumpulan remaja dan anak muda Rusia yang suka nongkrong dengan teman gengnya. Mereka banyak ditemukan di kota-kota kecil yang tidak berkembang pesat. Latar belakang mereka pada umumnya berasal dari keluarga dan lingkungan kelas bawah, putus sekolah dan pendidikan rendah. Para pemuda ini juga tidak memilki skill yang mumpuni untuk mendapat pekerjaan layak. Pemuda gopnik banyak bermunculan sejak dekade 1990-an.
Mereka biasa nongkrong dengan kegiatan meminum miras -biasanya vodka dan bir- murahan, mengemil biji kuaci, merokok, dan berjongkok di tempat tongkrongan mereka. Miras, khususnya vodka adalah minuman wajib bagi mayoritas mayarakat Rusia, apapun kelas sosial mereka. Gopnik suka makan biji kuaci karena memakan biji kuaci sampai habis menghabiskan waktu lama dan ini kegiatan menyenangkan untuk menghabiskan waktu mereka. Mereka suka berjongkok karena tidak terlalu banyak bangku di tempat nongkrong mereka, untuk menghindari tanah yang dingin, dan agar celana mereka tidak kotor. Budaya jongkok sendiri bagi masyarakat Rusia sudah banyak ditemukan di kalangan tahanan sejak zaman kekaisaran. Tahanan yang berjongkok lebih mudah diawasi dan akan menyulitkan untuk melakukan serangan mendadak, terlebih jika sang Tsar sedang mengunjungi penjara.
Gopnik acapkali melakukan tindakan kriminal seperti memalak orang lewat dan merampok. Mereka tak segan-segan menodong pisau mereka ke korban. Beberapa korban berani melakukan perlawanan seperti balik membentak atau mendorong para gopnik. Jika korban memiliki nyali yang cukup, ditambah tampang yang meyakinkan untuk menakuti mereka, gopnik akan berhenti mengganggu dan membiarkan si korban lewat. Untuk alasan ini gopnik layak disebut preman kelas teri.
Asal mula kata gopnik
Istilah gopnik memiliki kisah yang menarik untuk dibahas. Istilah gopnik dapat dibedah dari suku katanya, “gop” dan “nik”. Nik adalah sufiks (akhiran-red) seperti “er” dalam kata writer, manager, dan biker dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia sufiks nik dapat diartikan seperti “orang yang”. Pendapat kuat mengatakan bahwa gop adalah singkatan dari Городское Общество Призрение (Gorodskoe Obshestvo Prizreniye) yang serupa dengan panti sosial pada abad ke-XIX. Panti gop berubah nama menjadi Государственное Общежитие Пролетариата (Gosudarstvyennoye Obshchezhetie Proletariata) pada masa revolusi 1917. Panti gop pada praktiknya banyak menampung pemuda miskin yang melakukan tindak kriminal. Penghuni panti gop kemudian dipanggil dengan panggilan gopnik. Jika yang laki-laki disebut gopnik, gopnik perempuan dipanggil gopnitsa. “Nitsa” adalah versi feminin untuk sufiks nik dalam bahasa Rusia.
Istilah gop juga berkembang menjadi istilah гоп-стоп (gop-stop) yang merupakan bahasa slang untuk pemalakan atau perampokan ala gopnik. Para gopnik akan mendatangi dan menghentikan korban yang biasanya berjalan sendiri. Biasanya diawali dengan basa-basi “apa kau punya rokok?”. Tidak ada jawaban yang akan menyelamatkan korban dari pertanyaan ini. Baik korban menjawab punya, tidak ataupun jawaban yang tidak menjawab, si korban yang malang akan dicari-cari kesalahannya dari jawaban itu. Apapun jawaban korban, para gopnik akan memelintir perkataannya seolah-olah si korban meledek atau mengajak berkelahi mereka. Jika korban pasrah atau melawan dan kalah, harta si korban baik uang, ponsel, atau perhiasan akan diambil paksa.
Ciri khas gopnik dan sejarahnya
Sama seperti alay Indonesia, gopnik sebagai alay Rusia memiliki ciri khas yang terbilang kuat. Gopnik umumnya menggunakan jaket beserta celana jogging (tracksuit) Adidas dengan model dua atau tiga garis, topi newsboy, dan sepatu pantofel. Sebagian gopnik yang ingin menonjol memakai kalung rantai yang besar. Ada sejarah sendiri terkait dengan tracksuit Adidas yang mereka kenakan. Pada 1980, Rusia yang kala itu bernama Uni Soviet menjadi tuan rumah olimpiade musim panas. Pakaian resmi tim nasional Uni Soviet kala itu adalah Adidas. Adidas yang notabene produk barat memiliki kualitas di atas produk lokal Uni Soviet di masa itu sehingga pemerintahan Uni Soviet terpaksa memutuskan untuk meneken kontrak dengan mereka. Uni Soviet sebagai representasi negara anti-kapitalisme pun memberlakukan syarat untuk Adidas agar menghilangkan merek mereka di pakaian resmi timnas Rusia, hanya menyisakan desain garis dua di samping jaket dan celana tracksuit-nya. Masyarakat yang melihat tim nasional mereka kemudian mengagumi tracksuit Adidas. Oleh karena itu, tracksuit Adidas menjadi trend bagi masyarakat yang ingin terlihat keren.
Pasca penyelenggaraan olimpiade ini, tracksuit Adidas terus menjadi pilihan masyarakat karena kekerenan dan kenyamanannya. Bekas atlet masih memakai ini. Beberapa atlet yang menganggur dan berubah menjadi kriminal memakai ini. Para tahanan di penjara yang tidak punya seragam tahanan juga memakai ini. Lama kelamaan tracksuit Adidas semakin mendapat pengakuan di masyarakat. Awalnya tracksuit Adidas hanya pantas digunakan untuk sehari-hari di rumah dan kegiatan santai. Akan tetapi belakangan tracksuit Adidas dianggap cukup baik untuk bepergian dan kegiatan semi formal. Saking diterima oleh masyarakat, kini tidak hanya para gopnik yang memakai tracksuit Adidas, orang-orang yang bukan tergolong gopnik pun suka memakainya.
Musik Hardbass
Para Gopnik memiliki musik yang melekat dengan mereka. Musik ini dinamai hardbass. Hardbass adalah perkembangan musik EDM yang memiliki hentakan bertubi-tubi dan cepat. Liriknya biasanya hanya pengulangan kata saja dan tidak ada makna dalam, karena musik ini lebih diperuntukkan untuk berjoget dan bersenang-senang disaat berkumpul. Tarian mereka pun cukup aneh dan eksentrik. Tarian mereka biasanya hanyalah pengulangan gerakan, ada pula varian tarian dengan gerakan parodi tarian “Lezginka”, yaitu tari tradisional Kaukasus yang menghentak-hentakkan kaki dan beberapa varian lain memparodikan gerakan tarian suku Cossack yang berloncat-loncatan sambil tetap pada posisi jongkok. Kombinasi lagu dan tarian mereka terlihat lucu sehingga di internet banyak video lucu ala Rusia yang menyertakan joget hardbass.
Musik hardbass ini mendapat dua pandangan dari masyarakat. Pandangan pertama adalah yang menikmatinya dan pandangan kedua adalah yang memainkannya dengan tujuan menghina dan meledek musik ini. Akan tetapi, belakangan ini perbedaan kedua pandangan ini cukup tipis sehingga sulit untuk membedakannya. Tampaknya musik hardbass ini seperti musik dangdut bagi Indonesia. Sebagian orang mencacinya akan tetapi tak jarang pula yang menikmatinya tanpa peduli pandangan miring terhadap dangdut.
Gopnik yang terkenal
Anda dapat melihat kehidupan gopnik yang jenaka dengan menonton channel youtube “Life Of Boris”. Boris adalah contoh gopnik paling terkenal walaupun identitas aslinya hingga saat ini masih disembunyikan. Boris adalah orang beretnis Eropa Timur Slavia. Dia tidak pernah memberitahu dari negara mana tepatnya ia berasal (walaupun kuat dugaan bahwa dia adalah orang Rusia). Baginya tidak penting ia berasal dari negara mana, yang penting ia adalah orang Slavia dan orang Slavia itu bersaudara terlepas dari apapun negaranya. Ia selalu merepresentasikan dirinya sebagai gopnik Slavia. Agak berbeda dengan penampilan gopnik yang sudah dibahas di atas, Boris menggunakan tracksuit Adidas beserta celananya, tetapi ia menggunakan topi ushanka dengan balaclava dan kacamata hitam untuk menutupi wajah asli dan identitasnya, ia pun menggunakan sepatu kets bukan pantofel.
Sumber: Youtube.com
Boris selalu menceritakan kehidupan gopnik Slavia, kecuali tentang tindakan kriminal seperti gop-stop yang sudah dijelaskan di atas. Ia menceritakan bagaimana gopnik mencintai musik hardbass beserta tariannya, memasak makanan dan minuman Slavia, meminum vodka, dan cara memodifikasi mobil sesuai ciri khas gopnik, dan barang bawaan apa saja yang selalu dibawa gopnik Slavia. Di beberapa episodenya, ia pun berkeliling negara-negara Eropa Timur seperti Slovakia, Hungaria, Bulgaria, Estonia, Ceko dll. Di seri episode mengunjungi negara lain ini, ia selalu membahas harga bahan-bahan makanan dan tips untuk berhemat di negara-negara itu.
Nah ternyata terdapat banyak persamaan kaum alay dan gopnik. Bagaimana menurut anda? Apakah alay Indonesia dapat disamakan dengan gopnik Rusia?
Sumber
https://www.rbth.com/politics_and_society/2016/03/29/criminals-or-just-misunderstood-who-are-russias-gopniks_580121. Diakses pada 28 Agustus 2019.
https://russiapedia.rt.com/of-russian-origin/gopnik/. Diakses pada 28 Agustus 2019
https://id.rbth.com/discover-russia/79826-fenomena-tracksuit-di-rusia-wyx. Diakses pada 28 Agustus 2019
Sumber gambar:
https://melmagazine.com/en-us/story/slav-squat-meme-history-russia-gopnik
Pingback: Bintang Hollywood hingga K-Pop: Begini Kiprah Gosha Rubchinskiy
Pingback: Lima Negara di Eropa yang Tidak Diakui Dunia Internasional
Pingback: Moguchaya Kuchka, Membentuk Identitas Rusia Melalui Musik Klasik
Pingback: Hermitage, Museum Seni Terbesar di Dunia - Ruang Bahasa Blog