7 Fakta Olahraga Indonesia dalam Masa Revolusi

7 Fakta Olahraga Indonesia dalam Masa Revolusi

Kalian pasti udah sering banget baca maupun mendengarkan cerita perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Kalau kalian tau perjuangan Indonesia pada masa revolusi nggak hanya soal politik melulu loh. Indonesia selalu berusaha untuk berkembang dalam segala bidang sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Salah satu bidang yang dikembangkan bahkan dalam situasi revolusi sekalipun adalah bidang olahraga. Dalam situasi revolusi, Indonesia masih menyempatkan diri untuk melakukan persiapan mendirikan badan olahraga nasional. Jadi memang perjuangan bangsa ini di bidang olahraga memang gak main-main bahkan sejak masa revolusi sudah mulai dibangun. Berikut fakta tentang olahraga Indonesia dalam masa revolusi:

  1. Olahraga adalah semangat politik

Nah kalian pasti bingung apa hubungannya olahraga dan politik. Kalau kalian paham situasi Indonesia saat itu, Indonesia adalah negara baru merdeka yang harus memiliki pengakuan kedaulatan dari berbagai negara di dunia. Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan sebuah kesepakatan bangsa Indonesia untuk bersatu menjadi negara yang berdaulat. Sayangnya hal itu tidaklah cukup tanpa adanya pengakuan kedaulatan oleh negara lain. Indonesia melalui Sjahrir mulai membuka diri dengan melakukan diplomasi-diplomasi kedunia internasional. Perjuangan Indonesia melalui jalur diplomasi ini adalah untuk membuka mata dunia bahwa ada sebuah negara berdaulat bernama Indonesia. Salah satu perundingan yang dibuka adalah dengan pihak negeri Belanda. Selain melakukan berbagai perundingan dengan bangsa lain sebagai bentuk jalur perjuangan diplomasi, Indonesia juga tidak ketinggalan dalam membangun relasi dengan bangsa lain melalui bidang olahraga. Olahraga menjadi alat pemersatu segala bangsa karena dalam turnamen turnamen olahraga berkumpul banyak atlet dari seluruh negara. Indonesia bahkan sudah menargetkan untuk mengikuti Pertandingan Olimpiade ke XIV Tahun 1948 di London

  1. Badan keolahragaan nasional pertama ada di Solo

Sebenernya pada masa revolusi ini kegiatan Indonesia dalam bidang olahraga tidak hanya berhenti pada usaha mengikuti lomba-lomba yang ada di tingkat internasional. Pada tingkat nasional usaha Indonesia untuk membangun bidang olahraga juga digalakan. Salah satu badan keolahragaan yang bersifat Nasional didirikan pada tahun 1946. Badan keolahragaan ini dinamakan Persatoean Olahraga Repoeblik Indonesia atau yang dikenal dengan nama PORI. PORI sebenarnya didirikan oleh orang-orang di pulau jawa yang terikat dengan organisasi Gerakan Latihan Olahraga Rakyat (GELORA). Gerakan tersebut menjadi gerakan yang mempelopori adanya badan keolahragaan nasional. Dorongan untuk mengadakan perkembangan dalam bidang keolahragaan muncul setelah rasa apatis para pemuda mulai muncul pada masa revolusi terhadap bidang olahraga. Situasi ini membuat para petinggi dan anggota GELORA berusaha menetapkan gerakan olahraga kearah yang skalanya lebih besar. Salah satu cara untuk melaksanakan gerakan tersebut adalah dengan mengadakan badan olahraga nasional. Walaupun dibentuk oleh orang-orang di pulau jawa, PORI diharapkan bisa merangkul seluruh wilayah yang ada di Indonesia sehingga seluruh wilalayah di Indonesia bisa ikut turut terfasilitasi dalam hal olahraga oleh kehadiran PORI ini. Salah satu rencana PORI yang paling dekat pada saat itu untuk mewujudkan misinya adalah dengan mengadakan  Pekan Olahraga Nasional.

  1. Pemuda dilanda kegalauan masa revolusi

Kalau kalian yang masih muda sekarang udah kalah sama rasa galau, mulai uring-uringan, mulai banyak ngeluh, sampe masih stalking mantan, percaya dek kalau kegalauan kalian itu gak ada apa apanya dibanding kegalauan masa revolusi. Pemuda pada masa revolusi dihadapkan kepada kegalauan yang lebih luar biasa dibanding hanya ditinggalin kekasih. Pemuda masa revolusi ini dihadapkan kepada menggeluti hobi dibidang olahraga atau harus berjuang membela negara. Kenapa sih ko jadi dilema banget? Karena gini cuy, pada masa itu pemuda harus bergerak secara progresif dibidang olahraga terutama untuk mengikuti perlombaan-perlombaan internasional, gunanya udah gak salah lagi buat membangun relasi antara negara Indonesia dengan negara-negara lain, terutama untuk menggaungkan nama sebuah negara berdaulat bernama Indonesia dikancah Internasional. Ini baru dari segi pemuda dalam bidang olahraga belum pemuda di perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Jadi diwaktu yang sama pemuda juga harus dihadapkan kepada kenyataan nih kalau negaranya masih harus berperang melawan serangan dari sekutu yang mencoba masuk dan menduduki Indonesia. Seperti yang kalian ketahui kalau mereka memilih untuk menjadi prajurit dan memang wajib menjadi prajurit, mereka belum tentu akan kembali kerumah dengan selamat dan bisa menekuni hobi dibidang olahraga kembali. Kondisi ini membuat konsentrasi yang terpecah-pecah. Salah satu hal yang membuat konsentrasi terpecah adalah pada saat agresi militer belanda dimulai. Selain merusak konsentrasi pemuda, agresi militer membuat banyak pemuda terbunuh. Dalam lingkup politik, perubahan daerah kekuasaan membuat administrasi menjadi berubah pula.

Baca juga : Mansa Musa, Orang Terkaya di Dunia Sepanjang Sejarah

  1. Organisasi Olahraga sudah ada sebelum Merdeka

Sebelum PORI muncul tahun 1946, Indonesia sebenernya udah punya sih badan sejenis yang ngurusin masalah olahraga sejak zaman penjajahan Belanda. Sayangnya badan tersebut masih belum terdengar gaungnya walaupun badan tersebut memiliki tujuan untuk menghimpun para atlet dari seluruh wilayah Hindia Belanda.  Badan yang mengurusi atlet tersebut terbentuk pada tahun 1938 dengan nama ISI. Tujuan dari dibentuknya badan ini adalah untuk memfasilitasi para atlet sebagai wadah pertemuan maupun menghimpun para atlet untuk saling berbagi dan mengikuti perlombaan yang ada. Orang-orang yang ada di dalam ISI antara lain adalah atlet-atlet dibidang tenis, bulutangkis, panahan, anggar, balap sepeda, renang, catur, bilyard, bola keranjang, sepakbola dan atletik. ISI sendiri terbentuk dengan dilaksanakan ISI Sport Week. Acara tersebut memang pada dasarnya merupakan acara dengan cabang lomba tenis, bulutangkis, panahan, anggar, balap sepeda, renang, catur, bilyard, bola keranjang, sepakbola dan atletik. Jadi tidak heran kalau mereka memang bertemu bersama didalam ISI. ISI menjadi wadah untuk saling mengeratkan hubungan antar wilayah di Indonesia. Harapan kedepan ISI pada masa itu adalah terbentuknya sebuah pekan olahraga yang bisa menghimpun massa lebih banyak lagi. Kantor ISI sendiri ada di Solo sesuai lokasi diadakannya ISI Sport Week. Fakta Olahraga Indonesia dalam Masa Revolusi

  1. Pelajar turut berjuang dalam olahraga

Nggak Cuma atlet-atlet aja nih yang berjuang dalam membangkitkan atmosfer olahraga pada masa revolusi. Dukungan-dukungan dari banyak pihak juga menjadi sebuah faktor yang mendorong berbagai perhimpunan olahraga melakukan gerakan. Kelompok yang ikut turut ambil bagian dalam membangkitkan atmosfer olahraga pada masa revolusi adalah para pelajar. Para pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia atau yang dikenal dengan singkatan IPPI menjadi salah satu organisasi yang mendukung adanya gerakan olahraga. IPPI ini melakukan kunjungan-kunjungan dalam rangka bertanding. Salah satu kunjungannya adalah ke Bandung. DI bandung sendiri sebenernya udah ada sih organisasi sejenis yang mengakomodasi pelajar-pelajar untuk turut ikut dalam meramaikan segala gerakan olahraga. Di Bandung organisasi pelajar tersebut bernama Serikat Pelajar Indonesia atau dikenal dengan singkatan SPI. SPI ini melakukan pertandingan dengan IPPI dalam berbagai cabang olahraga. Pertandingan seperti sepak bola dan bola tangan menjadi pertandingan yang mereka gelar dalam rangka mengeratkan tali persaudaraan dalam gerakan olahraga. Olahraga lainnya yang mereka lakukan adalah dengan bertanding tenis meja dan tenis lapangan. Berbagai cabang lomba di menangkan oleh Bandung selaku tuan rumah. Memang sih menjadi tuan rumah biasanya menjadi sebuah keuntungan tersendiri dalam menghadapi lawan-lawan dalam sebuah pertandingan. Kegiatan pertandingan ini dilaksanakan pada 4 Juli 1948. Selain kunjungan pertandingan, para pemuda juga biasanya melakukan pertandingan piala bergilir yaitu AMPRI. AMPRI diadakan oleh para pelajar tingkat menengah dan pertandingan yang dilakukan adalah sepakbola. Jadi gak heran kalau orang Indonesia itu dari dulu sampe sekarang sukanya main bola karena pada masa genting seperti masa revolusi aja sering banget main sepak bola. Fakta Olahraga Indonesia dalam Masa Revolusi

  1. Olahraga untuk pendanaan perang masa revolusi

Kalau kalian paham keadaan sulit pemerintah pada masa revolusi kalian pasti akan paham masalah paling besar lainnya selain sumber daya manusia adalah persediaan supply. Selain olahraga yang digunakan untuk memperlihatkan bahwa Indonesia adalah negara yang berdaulat dengan menggelar pertandingan antara kesebelasan Indonesia dengan kesebelasan Inggris pada 4 Januari 1946, pemerintah juga menggelar pertandingan ini untuk . Pemerintah harus memutar otak untuk mendapatkan perbekalan dan senjata yang lebih banyak lagi digunakan dalam rangka mempersenjatai dan menghidupi para prajurit yang sebagian besar melakukan perlawanan dengan cara gerilya. Pada masa-masa sulit ini badan keolahragaan dan pemerintah sering membuat penggalangan dana yang salah satu caranya yaitu melalui acara-acara olahrahga. Pada 7 Desember 1946 Pemerintah mengadakan acara “Pertandingan Amal Sepak Bola Guna Menyokong Fonds Kemerdekaan” acara ini berlangsung sekitar 1 bulan dan berguna untuk meningkatkan awareness dari masyarakat terhadap kondisi genting negara dalam mempertahankan kemerdekaan. Acara tersebut juga merupakan acara yang diwariskan dari zaman kependudukan Jepang. Jadi kalau dulu Jepang pakai acara semacam ini untuk menghimpun massa dan melakukan propaganda perangnya. Kegiatan semacam ini pada masa Jepang berguna bagi Jepang untuk menghimpun dana dalam pembuatan alusista perang dan perbekalan para prajurit imperial Jepang yang bertugas dalam perang pasifik. Seperti yang kita tahu Indonesia merupakan salah satu benteng yang penting dalam mempertahankan wilayah Asia Tenggara. Jika Indonesia berhasil direbut oleh sekutu Jepang takut akan adanya teori efek domino. Gak heran kenapa hal yang paling ditekan oleh Jepang di wilayah jajahan adalah doktrin melalui propaganda bahwa Jepang adalah saudara tua yang harus dibantu dalam menjaga Asia. Acara olahraga yang pada awalnya diketuai oleh Soekarno secara langsung ini kemudian selesai pada 19 Januari 1947. Dana yang terkumpul itu kemudian disalurkan kepada pejuang untuk membantu para pejuang menjalankan misi pertahanan kemerdekaan.

  1. Pekan Olahraga adalah bentuk perlawanan kepada sekutu

Gak cuma perang senjata dan diplomasi aja yang menjadi andalan Indonesia dalam mempertahankan status merdeka bagi bangsa Indonesia. Pada masa revolusi segala perlawanan dilakukan dalam berbagai bidang bahkan dalam hal ini adalah bidang olahraga. Perjuangan Indonesia mendapat pengakuan kedaultan dalam bidang olahraga seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu dengan mengikuti perlombaan sekelas olimpiade ke XIV di London. Sayang sekali pemerintah Inggris terlaluangkuh untuk mengeluarkan undangan atas nama Republik Indonesia karena dengan mengirim undangan atas nama Republik Indonesia secara tidak langsung akan mengakui kedaulatan Bangsa Indonesia. Cara Indonesia dalam memperjuangkan pertahanan kemerdekaan tidak hanya sampai disana. Inggris yang tidak mau Indonesia ada di dalam perlombaannya di London tidak masalah bagi Indonesia. Untuk menjaga semangat dan eksistensi bangsa dalam olahraga, Indonesia mendirikan pekan olahraga Indonesia sehingga dengan adanya pekan olahraga di Solo ini membuat nama Indonesia dimata dunia dalam hal olahraga terus terdengar.

Photo by Kompas on Elshinta

2 thoughts on “7 Fakta Olahraga Indonesia dalam Masa Revolusi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *