Apakah bahasa kita istimewa
Masih berlanjut dari tulisan-tulisan yang pernah dibuat sebelumnya tentang keadaan dimana kita hendak terlelap dan kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan random sebagai bentuk resistensi otak untuk kita beristirahat dengan tenang. Salah satu pertanyaan yang muncul kemudian saat kita hendak tidur dan membuat kita gelisah adalah tentang kehidupan manusia. Manusia-manusia dimasa masa labil mereka antara umur 16 sampai dengan umur 21 sering sekali mendapat serangan kegelisahan yang kadang tidak akan sembuh hanya dengan menyibukan diri. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya masuk dan memenuhi kepala adalah pertanyaan yang sudah dijawab oleh para filsuf dari berabad-abad lalu yang kemudian tidak diketahui oleh mereka karena waktu dan kemauan untuk membaca dan mendapatkan informasi tersebut tidak ada. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian membuat sebuah pemikiran baru yang jawabannya dibuat-buat atau dibentuk sedemikian rupa hanya untuk memuaskan diri atau hanya sekedar membuat otak lelah untuk berpikir kemudian terlelap tidur.
Baca juga : Apakah Benar Sebuah Bahasa Punya Keluarga ?
Pertanyaan yang sering muncul biasanya sekitar eksistensi kehidupan atau sekedar pertanyaan tentang kenapa bola berbentuk bulat. Pertanyaan tersebut mengapung dilangit-langit kamar mulai dari jam 12 sampai dengan jam 3 pagi. Pertanyaan tersebut bagaikan sebuah alarm yang terus membuat kita terus terjaga sampai pada akhirnya mulai tidak terdengar karena lelah untuk mencari tahu. Hal-hal tersebut merupakan sebuah kegiatan yang menyebabkan kekacauan karena membuat terlambat menjalankan aktivitas di pagi harinya.
Pertanyaan yang sering muncul dan mengganggu itu salah satunya adalah tentang kehidupan manusia. Manusia sebagai mahkluk yang ditulis dalam banyak kitab sebagai mahkluk paling sempurna yang pernah tercipta di dunia sebagai golongan mahkluk yang menguasai dunia ini kemudian memiliki segala keistimewaan. Keistimewaan yang paling jelas terlihat adalah akal sehat. Kita bisa menciptakan aturan kita sendiri untuk hidup saling menghargai dalam masalah apapun dan mampu memilih yang baik dan buruk untuk diri kita maupun sesama manusia yang lain. Salah satunya yang menjadi kegiatan dalam menyalurkan akal sehat kita adalah komunikasi. Komunikasi membuat manusia menjadi sebuah mahkluk yang bisa dimengerti dan mau untuk mengerti manusia lainnya. Komunikasi menjadi bagian penting manusia dalam setiap harinya. Dalam berkomunikasi setiap harinya manusia menggunakan bahasa sebagai sebuah pengantar.
Bahasa yang dipakai manusia didunia sangat beragam dan mengalami berbagai perkembangan dari waktu ke waktu. Manusia tentunya tidak boleh sombong degan bahasa yang mereka gunakan karena memang hewan sekalipun memiliki bahasanya sendiri-sendiri. Namun dari bahasa manusia itu sendiri bisa kita pertanyakan kembali, apakah bahasa manusia lebih sempurna dari bahasa hewan dan apakah bahasa manusia adalah bahasa yang isimewa? Jawaban dari pertanyaan semacam ini memang biasanya beragam kita dapatkan. Mulai dari jawaban yang bilang bahwa istimewa karena adalah sebuah produk budaya dari leluhur suatu masyarakat sampai dengan dikaitkan dengan hal-hal yang spiritual. Jika kita melihat pada dasarnya terlebih dahulu, bahasa manusia adalah bahasa yang terbentuk karena dipengaruhi lingkungan sekitar. Charles Darwin dalam bukunya The Descent Of Men pernah menjelaskan tentang bahasa manusia yang berasal dari kicauan burung.
Hal ini menunjukan bahwa sebenarnya bahasa manusia bukan lah sebuah hal yang seistimewa yang kita kira sekarang. Walaupun demikian, bahasa manusia tetaplah sebuah keajaiban karena prosesnya yang penuh dengan seni yang indah karena terdiri dari berbagai hal yang mempengaruhinya, mulai dari adat istiadat, lingkungan alam, sampai dengan strata sosial masyarakatnya.
Darwin pernah menyebut keistimewaan dalam mempelajari asal usul sebuah bahasa manusia sama dengan sebuah keindahan saat seseorang menyeduh secangkir kopi. Tidak bisa langsung dikonsumsi namun setelah matang akan terasa sangat kuat dan menggairahkan. Gambaran ini diungkapkan karena pada dasarnya dalam mempelajari awal dari bahasa manusia kita akan mempelajari bahwa setiap mahkluk di bumi ini juga akan menjadi sumber yang harus dipertimbangkan dengan demikian keragaman tidak hanya punya manusia namun hewan yang ada di dalam dunia tersebut. Darwin mengungkapkan dalam bukunya bahwa manusia dan bahasanya adalah kesatuan yang melekat sebagai akibat dari perjalanan sejarah yang panjang sehingga tidak heran diberbagai tempat berbeda tercipta bahasa yang beragam pula karena memang kelompok masyarakat memiliki pengalaman historisnya masing-masing yang kemudian menghasilkan produk budaya bernama bahasa.
Jika dilihat dari sudut pandang ini seakan sebuah bahasa adalah hal yang istimewa karena tercipta sebagai sebuah bentuk identitas dari sebuah kelompok masyarakat tertentu. Walaupun penjelasan tersebut cukup meyakinkan kita bahwa manusia adalah mahkluk dengan bahasa yang istimewa kita perlu melihat hal lainnya jauh lebih dalam dan lebih lampau untuk mengerti bagaimana bahasa manusia bisa istimewa. Neanderthal yang merupakan manusia purba yang pernah hidup sebagai bagian dari kehidupan kita merupakan mahkluk yang kemudian sama pintarnya dengan kita Sapien (manusia sekarang). Kita bisa mengerti apa yang mereka maksud dan yang kita ingin beritahu kepada mereka. Sayangnya Neanderthal kemudian punah. Neandhertal sendiri adalah mahkluk yang berkembang bersamaan dengan manusia purba lainya dan menjadi manusia yang juga mempelajari kemampuan kognitif seperti bahasa. Punahnya golongan mahkluk yang sepintar manusia sekarang ini adalah karena mereka adalah karena banyak hal mulai dari persaingan kompetitif dengan manusia purba sapien sampai dengan kegagalan adaptasi perubahan iklim. Walaupun demikian kita bisa mempelajari berbagai kemampuan manusia purba sapien dari Neanderthal. Dari penelitian terbaru dibuktikan bahwa sebuah bahasa pada manusia sebenarnya sudah ada sejak 30.000 sampai dengan 70.000 tahun yang lalu.
Walaupun pada masa itu hal yang tercipta lebih bisa dibilang sebagai cara berkomunikasi dan bukan seperti bahasa yang kita kenal pada saat ini. Fakta ini membuat kita mengetahui bahwa manusia sudah mengenal komunikasi sejak lama sekali dan bahasa adalah sebuah bentuk dari perkembangan kemampuan manusia dalam berkomunikasi. Terciptanya bahasa kemudian digolongkan sebagai bentuk dari Revolusi Kognitif. Jadi apakah bahasa manusia adalah bahasa yang istimewa? Jawabannya adalah bukan istimewa tetapi sebuah misteri. Sebuah revolusi kognitif yang dialami oleh manusia sejak puluhan ribu tahun itu sampai hari ini adalah sebuah misteri dan para ilmuwan kemudian menyebut hal tersebut sebagai cabang dari pohon pengetahuan. Para ilmuwan melihat hal ini sebagai sebuah misteri besar dimana manusia bisa mencapai tingkat kecerdasan tersebut sebagai akibat dari revolusi kognitif yang mereka alami dan menciptakan sesuatu yang kita kenal sebagai bahasa pada hari ini.
Lalu kalau memang bukan bahasa yang istimewa, lalu kenapa manusia adalah mahkluk yang sempurna? Jawabannya masih ada pada bahasa, jawaban yang paling umum adalah bahwa bahasa kita sangat luwes. Kita dapat menghubungkan sejumlah bunyi dan tanda untuk menghasilkan jumlah kalimat yang tidak terbatas, masing-masing dengan makna yang berbeda. Dengan demikian kita dapat menelan, menyimpan, dan mengomunikasikan sejumlah besar informasi tentang dunia di sekitarnya. Sehingga jawaban dari mengapa manusia adalah mahkluk yang sempurna dan bahasa yang digunakan sangat digambarkan sebagai sebuah keajaiban adalah terlihat pada makna yang akan kita sampaikan. Jika hewan seperti monyet dan singa bisa memperingati kawanannya untuk lari dari bahaya, manusia tidak berhenti disana, manusia bisa menggambarkan bentuk bahaya yang akan dihadapi, lokasi persis dimana bahaya itu akan datang, dan kuantiti yang relatif tepat dalam menentukan tindakan yang dibutuhkan. Dengan pernyataan ini Bahasa manusia bukan bahasa yang istimewa secara bunyi namun bahasa yang istimewa secara makna sehingga apapun yang disampaikan oleh manusia bisa menggambarkan sesuatu dan bisa menjadi alat untuk mempertahankan diri dari hal-hal yang mengancam manusia sendiri.
Walaupun demikian manusia sekarang lebih penting untuk mengetahui siapa yang mencintai siapa dan siapa yang tidur dengan siapa dibanding mengetahui bahaya apa yang akan datang. Dengan kata lain manusia adalah mahkluk yang sempurna karena melalui bahasanya manusia bisa melakukan kritik sosial seperti apa yang dituliskan barusan. Manusia kemudian menjadi mahkluk sosial dan memiliki institusi keluarga sebagai agen perkembangan dari bahasa manusia itu sendiri.
Manusia menjadi sebuah objek utama yang akan dikaji oleh manusia lainnya lewat berbagai perbincangan dan berbagai perkuliahan. Tindakan yang dilakukan manusia bisa dijelaskan secara rinci melalui bahasa manusia itu sendiri dan berbeda dengan hewan yang hanya akan bergerak pada sesuatu tanpa bisa memberikan keterangan lebih tentang apa yang sebenarnya terjadi. Perkembangan bahasa pada manusia kemudian menjadi misteri berikutnya yang harus dipecahkan oleh para ilmuwan. Kemampuan lain yang ternyata sudah menjadi ciri khas dari bahasa manusia adalah kegunaannya dalam menggambarkan seseorang atau bergosip merupakan kemampuan yang ternyata sudah ada dari berabad-abad lalu.
Menurut para ilmuwan bahwa kemampuan tersebut sudah ada sejak 70.000 tahun lalu dengan kemampuan linguistik manusia yang terus berkembang. Kemampuan manusia untuk bergosip sejak 70.000 tahun lalu bisa sampai berjam-jam dan hal ini merupakan sebuah bentuk komunikasi yang tidak pernah hilang sampai hari ini. Kemampuan ini kemudian menggambarkan tentang bagaimana manusia bisa menempatkan kemampuan komunikasi sebagai kemampuan utama yang mereka asah. Kemampuan tersebut kemudian menjadi sebuah proritas yang terus dikembangkan sampai hari ini. Manusia dan bahasanya memang merupakan sebuah keajaiban dunia yang didalamnya terdapat berbagai cabang pohon ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi sebuah cara bagi manusia itu sendiri untuk hidup. Kemampuan kognitif yang terus melekat dalam DNA manusia ini terus mengalami perkembangan seiring dengan terus lahirnya keturunan manusia secara terus menerus selama berabad-abad. Hal ini kemudian menggambarkan bahwa manusia bukanlah mahkluk yang akan lepas dari peran komunikasi baik secara biologis maupun kehidupan sosial.
Komunikasi menjadi unsur pertama yang berkembang dalam kehidupan manusia. Salah satu bahasa yang paling banyak menyimpan misteri adalah bahasa-bahasa yang hadir dari keragaman budaya seperti bahasa daerah yang ada di Indonesia. Keragaman budaya yang ada di Indonesia menyimpan banyak misteri yang masih belum terungkap mulai dari asal usul bahasa tersebut sampai dengan cara bahasa tersebut terdokumentasi. Bahasa daerah di Indonesia merupakan sebuah kekayaan tersendiri yang dimiliki bangsa ini. Berbagai bahasa di belahan dunia lainnya juga memiliki cara lahir dan berkembangnya sendiri. Bahasa-bahasa ini kemudian menjadi sebuah produk budaya yang berfungsi sebagai identitas bagi masyarakat dunia.
Photo by Raphael Schaller on Unsplash