Site icon Ruang Bahasa Blog

10 Fakta Sejarah Tentang Amerika

10 Fakta Sejarah Tentang Amerika

Fakta Sejarah Tentang Amerika

Benua Amerika memang menyimpan banyak kekayaan alam dan pemandangan yang indah disetiap jengkal tempatnya. Amerika Serikat sebagai sebuah negara menyimpan banyak cerita tentang masyarakatnya. Budaya dan perkembangan wilayah di Amerika memiliki ceritanya masing-masing. Berikut adalah fakta sejarah tentang Amerika.

  1. Benua Amerika tidak direncanakan untuk ditemukan

Berbeda dengan dataran lainnya, Benua Amerika tidak direncanakan untuk ditemukan. Benua Amerika faktanya tidak sengaja ditemukan oleh Chirstopher Columbus. Columbus awalnya memiliki tujuan berlayar untuk sampai ke Asia dan lebih tepatnya adalah ke India. Saat Columbus sampai di sebuah dataran luas Columbus tidak menyadari bahwa wilayah itu adalah benua baru yang belum dipetakan oleh negara manapun. Columbus bertemu dengan penduduk asli setempat yang kita kenal sekarang dengan suku indian. Columbus lah yang menamai mereka dengan nama indian karena Columbus mengira dia sudah sampai di India. Sebenernya sih Columbus ini hanya beruntung aja nemu benua ini.

  1. Amerika adalah nama orang Italia

Walaupun ditemukan oleh Columbus, Benua ini gak dinamain sesuai sama nama Columbus. Alasanya memang seperti yang udah dijelasin kalau Columbus tidak tahu kalau benua itu benua baru. Seorang pembuat peta dari Italia lah yang berhasil menyimpulkan bahwa daratan yang ditemukan sama Columbus itu bukan india melainkan adalah benua baru. Nama orang Italia pembuat ini adalah Amerigo Vespucci. Sesuai dengan nama orang yang berhasil mempetakan benua itu, benua baru tersebut diberi nama Amerika. Pada abad itu pembuat peta memang orang-orang yang bisa mengklaim adanya dataran baru.

  1. Amerika adalah daratan bagi banyak imigran

Orang-orang di Amerika yang seperti kita ketahui mayoritas adalah kulit putih. jika kalian tahu sebenarnya orang pribumi di Amerika bukan orang kulit putih melainkan adalah suku indian. Tahun 1608 orang kulit putih datang dan mendirikan wilayah koloni sebagai tempat tinggal. Orang-orang ini adalah para pelarian dari Inggris atau bisa juga narapidana. Orang-orang yang datang ke Amerika adalah orang yang menghindari tirani dari raja Inggris yang otoriter dan mencoba mencari harapan baru di tempat yang baru. Orang-orang dari Spanyol juga datang ke dataran Amerika untuk menjelajahi sekaligus mencari tempat jajahan baru. Dalam perkembangannya orang-orang  yang datang ke Amerika bermacam-macam.

  1. Koloni Inggris Pertama di Amerika suka mencari emas

Walaupun sumber daya alam di Amerika bukanlah emas sebagai unggulan, kebanyakan masyarakat koloni pertama di Amerika adalah orang-orang yang suka mencari emas. Beternak bukan pilihan utama orang-orang koloni pertama. Jamestown atau koloni pertama inggris di Amerika baru menyadari bahwa peternakan dan pertanian adalah sesuatu yang berharga baik secara perdagangan dan kebutuhan hidup setelah adanya interaksi dengan masyarakat pribumi atau suku indian. Suku indian yang mengajari koloni pertama Inggris untuk hidup dari beternak dan bertani. Kebanyakan koloni yang datang setelah terbentuknya Jamestown menerapkan pertanian dan peternakan sebagai mata pencaharian dan untuk memenuhi kebutuhan koloni.

  1. Pusat kehidupan koloni adalah gereja

Jika kalian ke Amerika, gereja memiliki perpustakaan dan ruang arsipnya sendiri. Tidak heran para peneliti dari kalangan ilmuwan, dan sejarawan datang ke gereja untuk melihat arsip dan buku-buku milik gereja. Hal ini dikarenakan sebagaian besar kehidupan masa awal koloni berpusat pada gereja. Gereja menjadi tempat pendidikan, sosialisasi, dan pengamilan keputusan pada masa awal koloni berdiri sehingga banyak dari data berupa arsip dan buku tentang kehidupan masa awal koloni berada di gereja-gereja. Tentu hal ini juga menjadi bukti bahwa sebagian besar masyarakat yang datang sebagai koloni pertama inggris di Amerika adalah orang-orang yang beragama kristen.

  1. Perang yang dipicu dengan “pesta teh”

Hal yang unik dan sering disalahartikan oleh banyak orang adalah pemicu perang revolusi Amerika. Kebanyakan berpikir bahwa revolusi Amerika dilatarbelakangi oleh pesta teh. Bahkan banyak yang bertanya “memang kenapa bisa perang? Apakah Inggris gak diundang”. Jawabanya adalah Inggris diundang ko, tapi pestanya pake tehnya Inggris, itu yang buat Inggris marah. Istilah Boston Tea Party pada dasarnya adalah sebuah reaksi yang timbul akibat kebijakan Inggris untuk mengumut pajak di tanah Amerika. Tentu para koloni di Amerika sebagian besar menolak kebijakan tersebut karena bagi masyarakat koloni “There is no taxes without representative” yang artinya selama tidak ada perwakilan wilayah Amerika di kerajaan Inggris, Amerika tidak mau membayar pajak. Inggris tetap memaksa kebijakan itu dijalankan sehingga rakyat koloni marah. Pada 1773 beberapa orang kulit putih mengenakan pakaian Indian dan menyelinap ke kapal Inggris. Mereka membuang peti-peti berisi hasil bumi yaitu teh. Peti-peti tersebut dibuang ke laut dan akhirnya memicu ketegangan antara masyarakat koloni dan pemerintah Inggris. Kejadian ini yang kemudian dikenal dengan “Boston Tea Party”. Ya jelas marah lah ya yang dipake Party tehnya Inggris hahahaha. Pesan moralnya kalau mau Party jangan ngundang Inggris. Nggak deh, Pesan Moralnya kalau mau narik pajak ya harus ada kejelasan kemana pajaknya dipakai, pemerintah harus transparan.

  1. Amerika Serikat merdeka dalam keadaan perang

Jika kalian berpikir kalau Amerika setelah mengumandangkan kemerdekaan pada 4 Juli 1776 bisa hidup bebas, selamat anda salah. Proklamasi kemerdekaan tersebut adalah proklamasi kemerdekaan yang dilakukan dalam keadaan perang. Amerika tetap berperang melawan Inggris sampai tahun 1816. Alasan proklamasi kemerdekaan dikumandangkan adalah untuk memperingati bahwa setiap koloni di wilayah Amerika sudah sepakat akan terbentuknya sebuah negara ber-ideologi demokrasi dan untuk itu mereka harus menghancurkan tirani Inggris di wilayah Amerika. Perang revolusi Amerika sangat seru untuk dibahas loh. Banyak pelajaran yang bisa diambil dan meningkatkan rasa patriotisme kita. Salah satunya adalah kata mutiara yang membangkitkan semangat seluruh pemuda koloni yaitu kutipan debat yang dilakukan oleh Patrick henry dengan kawan-kawannya tentang revolusi. Patrick Henry saat itu berkata kepada teman-temannya yang tidak mau untuk ikut dalam revolusi Amerika “Beri aku kemerdekaan atau beri aku kematian!”.  Kata-kata ini menegaskan bahwa Patrick Henry serius dalam memperjuangkan kemerdekaan dan sekaligus mempertegas bahwa kemerdekaan adalah hal yang berpengaruh terhadap hidup banyak orang. Kata-kata itu terlontar dari Patrick Henry pada pertemuan Virginia tahun 1775.

Baca juga : Sepuluh Pusat Kebudayaan Asing, Tempat Les Terdekat di Jakarta

  1. Revolusi Amerika tapi bukan hanya tentang perang Amerika dan Inggris.

Judulnya memang perang revolusi Amerika tapi sebenarnya yang ikut perang gak Cuma Amerika lawan Inggris. Amerika mendapat bantuan dari Perancis dalam perang revolusi. Alasan bagi Perancis membantu Amerika adalah untuk membalas kekalahan perang 7 tahun antara Inggris dan Perancis pada masa lalu. Tentunya Perancis juga memiliki misi untuk mendapatkan sekutu dengan wilayah strategis seperti Amerika. Tahun 1780 perancis datang dengan 6.000 orang pasukan dan juga angkatan laut perancis juga membantu menghancurkan blokade ekonomi ke wilayah Virginia. Mobilisasi pasukan ini dikomandani oleh Comte Jean de Rochambeau. Tahun 1781 merupakan salah satu buah kerjasama Inggris dan Perancis. Lord Cornwallis menyerah kepada Amerika dan Perancis pada pertarungan di Yorktown, Virginia. Perang tersebut menjadi kemenangan yang penting bagi titik balik dominasi serangan Amerika kepda Inggris. Seragan tersebut di komandani oleh George Washington. George Washington sendiri dalam perang itu ikut turun menyerang pasukan Inggris dan berakhir dengan kemenangannya. Selain perang yang dibantu sama negara lain. Banyak orang juga nanya “gimana caranya menuhin kebutuhan kalau perang revolusi?” jawabannya adalah pinjaman. Di Amerika ada pulau di luar wilayah daratan bernama Rodhe Island. Disana banyak pasar gelap bagi barang-barang maupun budak ilegal. Sebagian besar yang menguasai ekonomi disana adalah Belanda. Belanda mengirimkan pinjaman senjata maupun persediaan makanan kepada Amerika. Orang yang bernegosiasi dalam pengadaan barang-barang ini adalah George Washington. Fakta Sejarah Tentang Amerika

  1. Tradisi Thanksgiving

Amerika memiliki acara makan bersama yang biasanya dilaksanakan pada tanggal 22 November. Acara ini memiliki makna untuk memuji Tuhan atas makanan yang diberikan. Kegiatan makan-makan bersama keluarga tersebut disebut sebagai hari Thanksgiving. Sejarah dari terciptanya hari Thanksgiving ini sebenarnya sangat berbeda dengan hari Thanksgiving yang kita ketahui sekarang. Berdasarkan sejarahnya acara Thanksgiving diadakan bukan seperti acara makan-makan bersama keluarga yang kita ketahui sekarang. Acara Thanksgiving yang pertama diadakan lebih besar lagi bahkan bisa dibilang adalah pesta bersama. Pesta tersebut dilaksanakan oleh orang-orang di Massachusetts dengan mengundang suku Wampanoag yang merupakan orang Indian. Orang kulit putih dari Massachusetts bersahabat dengan suku Wampanoag karena suku tersebut yang membantu orang-orang koloni Massachusetts dalam cara bertahan hidup mulai dari menanam tanaman pangan sampai dengan beternak. Jadi sebenarnya acara Thanksgiving itu adalah ucapan terimakasih dari orang-orang Massachusetts kepada suku indian karena sudah membantu orang-orang Massachusetts untuk bertani dan berternak sehingga pada saat panen mereka merayakannya dengan acara Thanksgiving. Fakta Sejarah Tentang Amerika

  1. Budak sebagai komoditi unggulan

Amerika dikenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah terlebih sepanjang sungai Mississippi. Tidak heran komoditi seperti tembakau, kopi, dan teh yang biasa disebut “emas hijau” menjadi komoditi unggulan. Tapi memang Amerika hanya bertahan dengan menjual hasil barang seperti “emas hijau” saja? Jawabanya nggak. Barang lain yang  menjadi komoditi unggulan adalah budak. Sekilas mungkin kalian kaget negara sebesar Amerika yang sekarang ini mempunyai azas Demokrasi dan sebagai negara yang memperkuat Hak Asasi Manusia dalam amandemennya pernah melakukan perdagangan manusia. Pada Abad ke 17, 18 dan 19 perdagangan budak sangat menguntungkan bahkan perdagangan ini memiliki nama Perdagangan Segitiga karena letak alur perdagangan yang berbentuk segitiga. Budak diangkut dari lepas pantai Afrika. Perdagangan tersebut menukar rum dengan budak Afrika. Setelah mendapatkan budak, orang kulit putih Amerika mendatangi Hindia Barat dan mendapatkan air tebu dengan menjual budak yang mereka dapatkan di lepas pantai Afrika. Setelah selesai bertransaksi mereka pulang dengan membawa bahan dasar pembuatan rum yaitu air tebu. Air tebu kemudian diolah dan diperdagangkan kembali di lepas pantai Afrika. Perdagangan segitiga setidaknya sangat menguntungkan tidak hanya untuk alat tukar rum yang melimpah di Amerika, Budak juga dibawa ke Amerika untuk bekerja di perkebunan-perkebunan. Salah satu perkebunan yang membutuhkan banyak budak adalah perkebunan kapas. Jika para budak perkebunan memiliki anak, anak tersebut adalah menjadi milik pengelola perkebunan dan wajib bekerja untuk perkebunan.

Photo by Andrew Pons on Unsplash

Exit mobile version